BITUNG, SULAWESION.COM – Kopi masih panas. Hembusan angin barat bertiup pelan masuk dari celah-celah himpitan bangunan Cafe MonoBox, Kamis (24/4/2025) siang.
Di temani umbi yang digoreng crispy, kursi di cafe itu diatur layaknya rapat-rapat resmi.
Siang itu, dijadwalkan Pengadilan Negeri/Perikanan Bitung bertemu dengan teman-teman jurnalis. Ini pertemuan rutin yang digagas Ketua Pengadilan, Johanis Dairo Malo.
Sejak dilantik 2 Agustus 2024 lalu, Johanis berkomitmen kuat. Ia ingin menjadikan lembaga yudikatif itu berorientasi pada aspek pelayanan hukum berstandar nasional dan sebagai benteng terakhir penegakan hukum yang kokoh.
Ia mengaku terbuka terhadap masukan dan kritik kepada pengadilan. Ruang-ruang seperti ini menurutnya, penting.
“Agar supaya setiap masukan dan kritik bisa kita langsung perbaiki dan pelayanan hukum di peradilan bisa adil, cepat, dan transparan kepada masyarakat,” katanya.
Setelah galakan program ‘Bapotar ke Pengadilan’ Johanis punya niat untuk memberikan penyuluhan hukum atau sosialisasi kepada sejumlah tatanan masyarakat.
“Namun, kita masih bakal mencari teknis penyuluhannya. Penyuluhan hukum sangat penting dilaksanakan untuk dapat mewujudkan dan mengembangkan kesadaran hukum masyarakat sehingga tercipta budaya hukum dalam bentuk tertib dan taat atau patuh terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku demi tegaknya supremasi hukum,” tegasnya.