Liputan Eksekusi Lahan Petani Kalasey II, Seorang Jurnalis Jadi Korban Kekerasan Aparat

Jurnalis Sulawesion.com Noufryadi Sururama jadi korban kekerasan aparat saat liputan demo penolakan penggusuran di Kalasey Dua Minahasa. Foto Noufryadi

MANADO, SULAWESION– Aksi puluhan petani di Desa Kalasey II, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara berujung pembubaran paksa oleh polisi, Senin (7/11/2022).

Sayangnya, tindakan tak terpuji dilakukan aparat terhadap salah seorang jurnalis yang sedang melakukan liputan aksi tersebut.

Bacaan Lainnya

Korban adalah Nouryadi Sururama, reporter Sulawesion.com. Meski sudah menunjukkan tanda pengenal dan mengaku jurnalis, Noufryadi ditarik dan diangkut ke mobil polisi secara paksa.

Menurut Noufryadi, dia dan rekan-rekan awalnya mewawancarai para petani yang mengadang alat berat.

Pukul 15.25 WITA, Noufryadi didatangi beberapa polisi memeriksa KTP dan dompet.

“Melalui pengeras suara, polisi menyuruh yang bukan warga Kalasey II agar pulang. Posisi saya agak jauh dari massa aksi. Tiba-tiba suasana memanas dan terjadi kericuhan. Saya ikut diseret dan dipukuli. Bahkan, baju saya sobek, tindakan aparat membuat memar di bagian tangan,” ujar Noufryadi saat berada di Polresta Manado.

Dia bersama beberapa massa aksi mahasiswa dan LBH Manado diangkut ke mobil polisi dan dibawa ke Mapolresta Manado. Dua jam kemudian, Noufryadi diijinkan pulang setelah dikawal beberapa kawan jurnalis dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Manado.

Dengan kejadian ini, Pemimpin Redaksi Sulawesion.com, Supardi Bado mengecam tindakan dari aparat.

Harusnya kata Supardi, polisi bisa melihat, mana jurnalis dan massa aksi, apalagi reporternya dibekali ID Card.

“Tindakan aparat ini termasuk bagian dari kekerasan terhadap jurnalis dan menghalangi tugas jurnalis. Kami meminta Kapolda Sulut menelusuri kejadian ini dan menindak pelaku kekerasan,” ujar Supardi.

Dia menambahkan, apapun itu, kekerasan tidak boleh dilakukan, apalagi terhadap jurnalis yang sedang menjalankan tugas.

 

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *