Mimbar Sarasehan Petani, Peternak, dan Nelayan se-Sulut Digelar di Mitra

MITRA,SULAWESION.COM-Gerakan kemandirian pangan di Sulawesi Utara kembali digaungkan melalui kegiatan “Mimbar Sarasehan Petani, Peternak, dan Nelayan” yang dirangkaikan dengan penanaman jagung bersama Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) se-Sulawesi Utara, Senin (21/10/2025).

Kegiatan yang digelar di area perkebunan Desa Molompar Dua Utara, Kecamatan Tombatu Timur, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) ini diinisiasi oleh Ketua KTNA Kabupaten Minahasa Tenggara Semuel Montolalu bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Provinsi Sulawesi Utara, serta Duta Petani Milenial dan Duta Petani Andalan (DPM/DPA) Kementerian Pertanian RI.

Mengusung semangat slogan dari Bupati Mitra Ronald Kandoli dan Wakil Bupati Fredy Tuda  “Tanam apa yang dimakan, makan apa yang ditanam,” kegiatan ini menjadi simbol gerakan bersama untuk mendorong kemandirian pangan dan kesejahteraan petani di Minahasa Tenggara dan kabupaten/kota di Sulut.

Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat penting, di antaranya Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Mitra, Phebe Punuindoong, SH, yang hadir mewakili Bupati Minahasa Tenggara Ronald Kandoli dan Wakil Bupati Freddy Tuda.
Turut hadir pula Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Daerah Provinsi Sulawesi Utara, Wilhelmina Nova Pangemanan, S.Pt., M.Si, mewakili Gubernur Sulut, bersama jajaran pejabat terkait seperti Kadis Pertanian Kabupaten Mitra Ir. Vecky Monigir, ME, Kadis Perikanan dan Kelautan Mitra Ir. Budi Raranta, MAP, Camat Tombatu Timur yang di wakili oleh Sekcam, BPP Tombatu Timur, perwakilan Bank SulutGo, unsur TNI dan Polri, serta pengurus KTNA se-Sulawesi Utara.

Dalam sambutannya, Asisten II Setda Mitra Phebe Punuindoong, SH, menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi momentum penting bagi seluruh pelaku pertanian untuk memperkuat semangat kemandirian pangan di daerah.

“Kegiatan ini bukan sekadar seremoni, tetapi panggilan untuk kembali menanam, memanfaatkan lahan, dan memperkuat ketahanan pangan lokal. Kita ingin menghidupkan kembali semangat petani dan nelayan agar mampu berdiri di atas kekuatan sendiri, dengan dukungan teknologi, kolaborasi, dan semangat gotong royong,” ujar Punuindoong.

Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Minahasa Tenggara dibawah kepemimpinan Bupati Mitra Ronald Kandoli dan Wakil Bupati Fredy berkomitmen menghadirkan kebijakan yang berpihak kepada petani dan nelayan.

“Pemerintah siap memfasilitasi kebutuhan petani, mulai dari pelatihan, akses pembiayaan, hingga pemasaran hasil panen. Harapannya, gerakan tanam apa yang dimakan, makan apa yang ditanam bisa menjadi gaya hidup masyarakat Minahasa Tenggara,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Wilhelmina Nova Pangemanan, S.Pt., M.Si, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas sinergi antara KTNA dan pemerintah daerah dalam memperkuat peran petani di tingkat akar rumput.

“Gerakan seperti ini adalah contoh nyata kolaborasi yang efektif antara pemerintah dan masyarakat. Kemandirian pangan tidak lahir dari kebijakan semata, tetapi dari semangat dan kerja nyata para petani di lapangan,” kata Pangemanan.

“Kami berharap gerakan ini terus diperluas ke seluruh wilayah Sulawesi Utara agar potensi pertanian yang besar dapat dikelola secara berkelanjutan,” lanjutnya.

Ia juga menekankan pentingnya inovasi dalam menghadapi tantangan global sektor pertanian, termasuk perubahan iklim dan ketergantungan terhadap bahan pangan impor.

“Kami mendorong agar petani beradaptasi dengan teknologi pertanian modern, memperkuat kelembagaan kelompok tani, serta mengoptimalkan potensi lokal untuk mencapai kemandirian pangan dari desa,” tegas Pangemanan.

Sebagai bagian dari kegiatan, para peserta sarasehan melakukan penanaman jagung secara simbolis di lahan perkebunan setempat. Penanaman ini menjadi simbol tekad bersama untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan memperkuat ketahanan pangan daerah.

Selain penanaman, kegiatan sarasehan juga diisi dengan diskusi dan tukar pengalaman antarpetani, peternak, dan nelayan dari berbagai kabupaten/kota di Sulawesi Utara. Beragam topik dibahas, mulai dari inovasi pertanian modern, penguatan akses pasar, hingga strategi menghadapi perubahan iklim.

“Kami ingin kegiatan ini menjadi wadah belajar bersama, di mana petani bisa saling berbagi pengalaman dan strategi agar hasil pertanian kita semakin baik,” ujar salah satu perwakilan KTNA Mitra.

Kegiatan Mimbar Sarasehan dan Penanaman Jagung KTNA se-Sulut ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun ketahanan pangan berbasis lokal.
Dengan kolaborasi lintas sektor, pemerintah, petani, dan lembaga keuangan diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi daerah berbasis pertanian.

“Minahasa Tenggara memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu pusat pertanian unggulan di Sulawesi Utara. Kuncinya ada pada semangat kolaborasi dan keberlanjutan,” kata Pangemanan.

“Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara menegaskan komitmennya dalam memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di daerah,”tutup Pangemanan.

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan