BLORA,SULAWESION.COM — Sebuah inisiatif baru datang dari barisan tokoh desa di Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Melalui paguyuban bernama Yudhistira, para mantan kepala desa kini bersiap membentuk koperasi yang digadang menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan di tingkat akar rumput.
Paguyuban Mantan Kepala Desa Yudhistira menggelar rapat perdana di Blora pada Kamis (3/7), membahas program kerja jangka panjang yang salah satunya adalah pembentukan koperasi berbasis potensi lokal dan semangat gotong royong.
“Paguyuban ini ingin terus berkontribusi meski tidak lagi menjabat. Salah satu langkah konkret yang kami gagas adalah membentuk koperasi sebagai upaya memperkuat perekonomian desa,” ujar HM Kusnanto, Ketua Paguyuban Yudhistira sekaligus mantan Kepala Desa Jiken.
Menurut Kusnanto, koperasi akan dibangun dengan sistem iuran wajib dari anggota dan dikelola secara profesional untuk meningkatkan pendapatan serta kesejahteraan para anggota, tanpa meninggalkan semangat kekeluargaan yang menjadi fondasi paguyuban.
“Fokus kami adalah pada pemanfaatan potensi lokal. Dengan pengelolaan yang tepat, koperasi ini bisa menjadi model kemandirian ekonomi yang nyata dari, oleh, dan untuk mantan perangkat desa,” tutur Kusnanto, yang juga pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Blora.
Lebih lanjut, paguyuban menyepakati pola pertemuan rutin dua bulan sekali secara bergiliran di kediaman anggota. Selain mempererat silaturahmi, forum ini juga menjadi ruang konsolidasi dalam merumuskan langkah-langkah strategis bagi pembangunan desa ke depan.
“Kami tidak ingin hanya menjadi kenangan masa lalu. Kami siap menjadi mitra para kepala desa aktif, berbagi pengalaman, serta membantu menyukseskan program pembangunan di tingkat desa,” tegas Kusnanto.
Paguyuban Yudhistira hadir tidak hanya sebagai wadah kebersamaan, tetapi juga sebagai jembatan antara masyarakat desa dengan pemerintah atau pihak terkait lainnya, guna menjaga kesinambungan komunikasi dan sinergi kebijakan pembangunan.
Langkah ini sejalan dengan visi pemerintah pusat dalam memperkuat ekonomi desa berbasis komunitas dan memperluas peran para tokoh desa dalam pembangunan inklusif. Jika terealisasi optimal, koperasi Yudhistira berpotensi menjadi model nasional pemberdayaan pascapurnatugas.