Pelantikan DPP KKK 2025–2030 diwarnai Gelar Budaya Minahasa: Pemersatu Kawanua di Perantauan

JAKARTA,SULAWESION.COM — Dalam suasana penuh semangat dan kekeluargaan, Dewan Pengurus Pusat Kerukunan Keluarga Kawanua (DPP KKK) masa bakti 2025–2030 resmi dilantik dan dikukuhkan di Auditorium Balai Sarbini, Jakarta Selatan. Acara ini dikemas dalam gelaran bertajuk “Gelar Budaya Khas Minahasa”, menampilkan kekayaan adat dan seni Sulawesi Utara sebagai bagian dari proses pelantikan, di Auditorium Balai Sarbini, Jakarta Selatan, Jumat (1/8/2025),.

Rangkaian kegiatan diawali dengan ibadah bersama, dilanjutkan pembacaan surat keputusan organisasi, dan pelantikan resmi oleh Ketua Dewan Kehormatan KKK, Theo L. Sambuaga. Prosesi kemudian dilanjutkan dengan pengukuhan secara adat Minahasa melalui ritual Kumaray, Tumatawaang, Sumasanti, dan Mengaley, sebagai bentuk restu budaya terhadap kepengurusan baru. Prosesi ini mencerminkan akar tradisi yang kuat, serta penghormatan terhadap warisan leluhur masyarakat Minahasa.

Angelica B. Tengker Kembali Pimpin Keluarga Kawanua

Melalui Musyawarah Nasional (Munas) ke-10 KKK yang digelar di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada 2 Maret 2025, Angelica B. Tengker kembali dipercaya memimpin DPP KKK. Ini merupakan periode kedua bagi Angelica, tokoh perempuan berdedikasi yang juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Lembaga Pendidikan Gideon (YLPG) pengelola Institut Bisnis dan Multimedia ASMI (IBM ASMI).

Didampingi Michael R.O. Lakat sebagai Sekretaris Jenderal dan Ariasa Supit sebagai Bendahara Umum, Angelica memimpin tim yang terdiri dari sembilan Wakil Ketua Umum yang membidangi sektor-sektor strategis, termasuk budaya, pemuda, pemberdayaan perempuan, hingga hubungan luar negeri.

“Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Mari kita bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan budaya Kawanua, sekaligus memperkuat solidaritas sesama perantau,” ujar Angelica dalam sambutannya.

Angelica menegaskan bahwa program kerja DPP KKK bersifat inklusif dan menyeluruh, menyasar warga Kawanua baik yang tinggal di tanah air maupun yang berada di luar negeri (diaspora). Ia juga menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah, khususnya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dalam merealisasikan program-program strategis.

Salah satu figur menarik yang turut dilantik dalam jajaran pengurus adalah Lana Togas Koentjoro, yang dikenal aktif dalam mempromosikan kebaya sebagai warisan budaya nasional. Ia kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Luar Negeri dan Media.

“Saya berharap dapat berkontribusi memperkuat eksistensi Keluarga Kawanua di luar negeri serta membangun kesadaran diaspora akan pentingnya menjaga akar budaya,” ujar Lana.

Kehadiran tokoh-tokoh perempuan lainnya turut memberi warna dalam acara ini. Dr. Rahajeng Widya, Sekretaris Umum organisasi Perempuan Indonesia Maju (PIM), turut memberikan apresiasi tinggi atas pelaksanaan acara yang menjunjung tinggi budaya lokal.

“Luar biasa. Di era globalisasi, DPP KKK mampu menunjukkan jati diri budaya Minahasa dengan bangga. Saya mendukung penuh sinergi antara PIM dan KKK untuk masa depan yang lebih inklusif dan berbudaya,” katanya.

Pelantikan DPP KKK tidak hanya menjadi momentum administratif, tetapi juga panggung perayaan budaya Minahasa. Sejumlah seniman asal Sulawesi Utara tampil memukau, di antaranya Mongol Stress,Erny Kulit dan Dirly Idol. Mereka membawakan musik daerah, komedi khas, dan tarian tradisional yang memperkuat rasa bangga dan kebersamaan warga Kawanua.

Tokoh Forum Komunikasi Masyarakat Flobamora, Paulus Doni Ruing, yang turut hadir, mengungkapkan kekagumannya atas penyelenggaraan acara.

Tidak ada pidato panjang yang melelahkan. Yang ditonjolkan adalah nilai-nilai budaya dan simbol leluhur. Ketika simbol adat disematkan kepada Ibu Angelica, rasanya seperti menyaksikan pengangkatan seorang pemimpin adat,” ungkapnya.

Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) didirikan pada 21 Mei 1973 di Jakarta sebagai organisasi sosial yang menjadi wadah persatuan masyarakat Minahasa di perantauan, baik di dalam maupun luar negeri. Berlandaskan filosofi “Si Tou Timou Tumou Tou” manusia hidup untuk memanusiakan sesama KKK berkomitmen menjaga warisan budaya, mempererat tali persaudaraan, serta aktif berkontribusi di bidang sosial, budaya, dan keagamaan.

Dengan mengusung semboyan “Esa Lalan Esa Toroan” (satu jalan, satu tujuan), pelantikan ini menjadi simbol legitimasi dan pemersatu masyarakat Kawanua lintas generasi dan lintas wilayah.

Acara ini juga mendapat dukungan dari berbagai tokoh Minahasa seperti E.E. Mangindaan, Ronny F. Sompi, Jan S. Maringka dan Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Komaling, yang semuanya memberikan semangat dan dorongan kepada jajaran pengurus baru agar terus menjaga marwah dan peran strategis KKK dalam kancah nasional.

Klik Disini DAFTAR SUSUNAN DPP KKK

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan