Pemkab Sitaro Kerahkan Alat Berat Buka Akses Jalan Ulu-Ondong

Proses pembersihan material vulkanik yang terbawa banjir lahar dingin di Kelurahan Bebali Kabupaten Sitaro Provinsi Sulawesi Utara. (Foto: Ist)

SITARO, SULAWESION.COM – Akses jalan penghubung Kota Ulu dan Kota Ondong di Kelurahan Bebali Kabupaten Kepulauan Sitaro Provinsi Sulawesi Utara yang tertutup material vulkanik mulai dibuka.

Dalam proses pembukaan jalan tersebut, pemerintah daerah mengerahkan satu unit alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Kawasan Permukiman (PUPRKP) Pemkab Sitaro.

Bacaan Lainnya

Pantauan wartawan, terlihat pembersihan material vulkanik yang terbawa arus banjir lahar dingin mulai dilakukan sejak Sabtu (15/6/2024) pagi.

Masyarakat pun diminta bersabar, mengingat estimasi waktu dari proses pembersihan jalan tersebut bergantung pada kondisi cuaca.

“Ya benar, Dinas PUPRKP bersama BPBD Sitaro sudah mulai melakukan pembersihan material banjir lahar dingin di Bebali. Semua pengguna jalan diminta untuk bersabar,” ungkap Kepala Dinas Kominfo Sitaro Stanly Tukunang, Minggu (16/6/2024).

Sebelumnya, jalan yang menghubungkan Kota Ulu dan Kota Ondong, tepatnya di Kelurahan Bebali Siau Timur terputus sejak Kamis malam.

Terputusnya jalan utama ini dikarenakan meluapnya material vulkanik yang terbawa banjir lahar dingin dan memenuhi badan jalan di sekitar jembatan Batuawang Bebali.

Peristiwa itu bermula dari hujan berintensitas sedang hingga lebat yang mengguyur wilayah Siau dan sekitarnya sejak Kamis pagi.

Selain ini, dugaan adanya puting beliung yang terjadi di sekitar kaki Gunung Karangetang juga disebut-sebut menjadi pemicu banjir lahar dingin yang membawa material vulkanik dalam jumlah banyak.

Asisten Satu Sekda Sitaro Novia Tamaka yang dijumpai di lokasi kejadian turut membenarkan adanya kejadian luapan material vulkanik yang terbawa banjir lahar dingin di sekitar jembatan Batuawang Bebali.

“Memang ada beberapa sungai yang berhulu dari Gunung Karangetang yang menunjukan aliran banjir lahar dingin, tapi yang paling parah ini di Batuawang,” kata Tamaka, Jumat (14/6/2024).

Kejadian-kejadian ini, lanjut Tamaka, telah dilaporkan kepada Penjabat Bupati Sitaro Joi Oroh maupun Sekretaris Daerah Denny Kondoj untuk seterusnya menunggu petunjuk terkait langkah penanganan.

“Tentu akan ada langkah dan penanganan awal yang akan dilakukan pemerintah daerah pasca peristiwa-peristiwa ini,” katanya lagi.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *