BOLMUT,SULAWESION.COM– Pagi tadi saya mendapatkan pesan masuk dari puskesmas Bohabak yang menyampaikan hari ini Sabtu 6 Desember 2025 jadwal Posyandu Binjeita II.
Saya kaget. Yang seharusnya saya ketahui jadwal posyandu Binjeita II digelar pada Senin 8 Desember 2025 sesuai jadwal yang saya terima dari puskesmas Bohabak.
Ternyata ada perubahan jadwal. Yang seharusnya hari ini posyandu Bohabak III. Mendengar informasi ini kopi yang saya minum mendadak segera saya cepat habiskan, cepat-cepat bergegas ke lokasi Posyandu.
Maklum, kunjungan ke posyandu di Binjeita II sudah direncanakan sejauh hari. Walau kenyataannya hari ini saya terlambat. Karena baru mendapatkan informasi.
Di sepanjang jalan ke lokasi posyandu saya melihat bagaimana orang tua membawa anak-anak mereka dari posyandu. Terlihat ada yang membawa bingkisan snack. Dalam hati. Saya ketinggalan momen posyandu.
Benar saja, sampai dilokasi posyandu. Kegiatan posyandu khusus Balita telah selesai. Tersisa posyandu lansia. Di lokasi posyandu terlihat ada yang dari pihak PLTU.

Menurut salah satu petugas posyandu Puskesmas Bohabak ia juga kaget ada dari pihak PLTU. Mereka sama-sama memeriksa kesehatan di posyandu.
“Tadi juga mereka membawa aneka kue dan snack yang diberikan kepada anak-anak dan warga saat datang ke posyandu,”ujarnya.
Saat ditanya apakah sering bersama dengan pihak PLTU dikegiatan posyandu, dirinya menyebut nanti tadi dalam beberapa bulan terakhir ini. Ya walau pernah. Tapi lupa kapan terakhir.
Kepala puskesmas Bohabak Mukhlis Kohongia ia tidak mendapatkan informasi mengenai kunjungan pihak PLTU ke posyandu Binjeita II hari ini.
Saat ditanya apakah ada kerjasama dengan pihak PLTU kegiatan posyandu hari ini ia menyampaikan belum ada.
Sementara itu, total kunjungan posyandu Binjeita II hari ini untuk lansia mencapai 30 orang. Dan balita ada 23 anak.
Menariknya, sebelum posyandu dimulai, menurut kader posyandu ia membersihkan ruangan yang akan digunakan untuk pelaksanaan. Ia menyebut membersihkan debu batu bara PLTU.
“Tadi juga disebelah pak mantri (sebutan bagi tenaga kesehatan) dibersihkan dengan pel. Tapi lihat ini debunya masih ada terlihat. Walau dibersihkan dengan disapu masih terlihat debunya,”keluh kader posyandu ini.

Hal yang sama disampaikan oleh salah satu petugas kesehatan puskesmas Bohabak. Ia mengatakan memang sebelum posyandu digelar hari ini di Binjeita II. Dirinya membersihkan debu batu bara.
“Iya tadi saya membersihkannya ruangan kegiatan posyandu,”katanya.
Dilansir dari Yayasan Indonesia Cerah proses pembakaran batu bara untuk menghasilkan energi menghasilkan emisi berbagai zat berbahaya, termasuk sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), partikulat, dan gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2).
Emisi ini menyebabkan peningkatan polusi udara yang dapat berdampak buruk pada kesehatan manusia dan lingkungan secara keseluruhan.
Selanjutnya Paparan polutan yang dihasilkan dari pembakaran batu bara memiliki dampak serius pada kesehatan manusia.
Partikel-partikel kecil yang terhirup dapat menyebabkan gangguan pernapasan, penyakit jantung, dan bahkan kematian.
Peningkatan polusi udara juga dapat meningkatkan risiko penyakit pernapasan kronis seperti asma dan bronkitis.







