JAKARTA, SULAWESION.COM – Debat Calon Presiden (Capres) Pertama yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), Selasa (12/12/2023) yang digelar secara terbuka dan diliris secara online menuai banyak tanggapan.
Diketahui Capres tersebut diikuti oleh Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.
Apakah hasil debat capres tersebut mempengarhui pilihan masyarakat? Lalu berapa banyak pemilih mengubah pilihannya setelah menyaksikan debat capres tersebut?
Denny JA pendiri LSI Denny JA mengungkap analisanya. Dalam akun tiktoknya DennyJA_World mengungkap sejumlah riset dari berbagai lembaga dunia mengatakan debat capres tidak banyak mengubah pilihan.
“Sangat jarang debat presiden yang mengubah ranking,” katanya Denny JA.
Lantas Denny JA mengungkap fakta data yang menjadi temuan di masyarakat pada Pilpres 2019 silam yang mengutip pemberitan kompas.
“Hanya 2,9 persen saja yang mengubah pilihannya setelah menonton debat capres,” katanya.
Dari hasil riset tersebut papar Denny JA, pemilih yang telah menentukan pilihannya meyakini calonnya menang debat capres.
“Yang sudah memilih umumnya mengatakan, 70-90 persen capres yang mereka pilih itulah yang menang debat. Itu psikologinya,” papar Denny JA.
Menariknya, dari pemaparannya ada 10-30 persen yang menang debat adalah pihak lawan. Tapi mereka pun tak mengubah pilihan.
“Bagi yang sudah punya pilihan, mereka tidak mengubah pilihan hanya karena debat, namun bagi swing voters mengubah pilihan setelah nonton debat. Tapi hanya total 2,9 persen,” katanya. ***