Obat Tradisional Sulawesi: Mayana Merah Sembuhkan Batuk Hingga Ambeien

Mayana Merah adalah Obat Tradisional Sulawesi Utara | FB

SULAWESION.COM – Mayana Merah atau  Coleus scutellariioides masuk dalam daftar tanaman herbal obat tradisional masyarakat Sulawesi Utara (Sulut).

Mayana Merah dipercaya masyarakat Sulawesi sebagai herbal obat tradisional berkhasiat sembuhkan berbagai macam penyakit.

Bacaan Lainnya

Diantaranya manfaatnya sebagia obat tradisional adalah batuk, ambeien, bisul hingga melancarkan haid atau menstruasi.

Di sejumlah wilayah, Mayana Merah memiliki banyak nama. Seperti Si gresing (Batak), adang-adang (Palembang),  miana, pilado (Sumbar). Jawer kotok (Sunda),  iler, kentangan (Jawa), dhin kamandhinan  (Madura).

Rangon tati, serewung (Minahasa),  ati-ati, panci-panci, saru-saru (Bugis), majana  (Manado).

Berikut ini khasiat Mayana Merah dikutip dari buku: Tumbuhan Obat Tradisional di Sulut Jilid II, Sabtu (16/7/2022).

Mayana Merah mudah ditemukan karena telah menjadi salah satu tanaman hias masyarakat Sulawesi.

Tumbuh tegak atau berbaring  pada pangkalnya, bagian yang menyentuh tanah  mengeluarkan akar, tinggi 0,5–1,5 m, jika  seluruh bagian diremas akan mengeluarkan bau yang harum.

Batang bersegi empat dengan alur  yang agak dalam pada masing-masing sisinya,  berambut, percabangan banyak, berwarna ungu  kemerahan. Daun tunggal, panjang tangkai 3–4 cm.

Helaian daun berbentuk bulat telur, pangkal  membulat atau melekuk menyerupai bentuk  jantung, ujung meruncing, tepi beringgit, tulang  daun menyirip jelas (berupa alur) berbentuk  gambaran seperti jala.

permukaan daun agak  mengilap, berambut halus, panjang 7–11 cm,  lebar 3,5–6 cm, berwarna ungu kecoklatan  sampai ungu kehitaman.

Bunga dalam anak payung yang berhadapan, tersusun dalam  tandan lepas di ujung atau malai yang  bercabang lebar, mahkota berbibir dua dengan  bibir bawah yang menggantung, berwarna putih. Buah keras, berbentuk seperti telur, dan licin.

Terkait dengan Budidaya:

Dapat diperbanyak dengan cara setek batang  dan biji. Umumnya, ditanam dipekarangan  sebagai tanaman hias atau tanaman obat.

Tumbuh liar pada tempat-tempat yang lembab  dan terbuka, seperti dipinggir selokan, pematang sawah atau di tepi jalan pada ketinggian 1–1.300 mdpl.

Kandungan Kimia:

Daun dan batang mengandung minyak asiri,  fenol, tanin, lemak, phytosterol, kalsium oksalat,  dan peptic substances (Dalimartha, 1999).

Kegunaan:

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *