Wujudkan Mobilisasi Warga, Pemdes Air Bajo Bangun Jalan Lingkungan

Kondisi jalan lingkungan Desa Air Bajo saat dikerjakan, Minggu 20 Oktober 2024. (Foto: Ali Tidar)

 

BUTENG, SULAWESION.COM – Dalam upaya memperlancar akses mobilitas warga, Pemerintah Desa (Pemdes) Air Bajo, Kecamatan Mawasangka, Kabupaten Buton Tengah, bangun jalan lingkungan.

Bacaan Lainnya

Jalan lingkar yang dibangun itu bervolume 246 meter kubik, dengan menelan anggaran dana desa tahun 2024 sebesar Rp414 juta.

Kepala Desa Air Bajo, Yusman mengatakan, jalan lingkungan merupakan suatu prasarana penghubung darat yang diperuntukkan bagi gerak transportasi kendaraan dan warga.

Pembangunan jalan lingkungan bertujuan untuk mencapai kelancaran jalan dalam melakukan kegiatan. Terutama dapat menciptakan suasana yang nyaman dan asri.

Pembangunan jalan tersebut dikerjakan atas dasar musyawarah desa. Selain pembangunan jalan lingkungan baru tersebut berfungsi sebagai untuk akses transportasi warga, bertujuan juga sebagai perluasan pemukiman di desa Air Bajo.

“Sebelumnya tempat itu berlumpur yang berlokasi di Dusun Air Bajo, setengah mati mau akses dan lahan tidak produktif. Jadi melalui musyawarah desa, kami bersepakat membuat jalan lingkungan itu, dengan panjang 246 meter, lebar 6 meter dan tinggi timbunan 80 centimeter,” ujar Yusman, saat dikonfirmasi langsung, Minggu (20/10/2024).

Partisipasi masyarakat desa Air Bajo dalam pembangunan jalan lingkungan, Minggu 20 Oktober 2024. (Foto: Ali Tidar)

Yusman menjelaskan, jalan lingkungan merupakan salah satu infrastruktur penting yang berfungsi untuk menghubungkan berbagai bagian dalam suatu lingkungan perumahan di desa.

Dan jalan lingkungan yang baik, dapat mendukung aksesibilitas dan distribusi lalu lintas barang, maupun manusia di lingkungan permukiman.

Pembangunan jalan ini akan sangat berpengaruh dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat dari berbagai sisi dan aspek.

Jalan lingkungan merupakan jalanan umum, melayani angkutan lingkungan dengan ciri perjalanan jarak dekat, dan kecepatan rata-rata rendah hanya untuk kendaraan-kendaraan kecil.

“Alhamdulilah telah selesai 100 persen, tahap pertama dilakukan pembersihan lahan secara swadaya atau gotong royong bersama warga setempat,” jelas Yusman.

“Kemudian pengerasan jalan dengan batu dengan menggunakan batu kapur sebagai bahan dasar jalan, karena kekuatan dan ketahanannya, serta di talud yang berfungsi untuk menahan batu kapur di badan jalan,” sambungnya.

Partisipasi aktif masyarakat setempat juga menjadi kunci keberhasilan pembangunan ini, lanjut Yusman, melalui kerja sama yang erat antara pemerintah desa, warga, dan berbagai pihak terkait, pembukaan jalan lingkungan baru ini dapat dilaksanakan dengan efisien dan efektif.

“Dengan melibatkan warga dalam proses perencanaan maupun pekerjaan, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik dan sejahtera bagi semua. A PPpa yang kita jalankan adalah bagian dari usaha bersama yang dijalankan bahu-membahu,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *