MANADO, SULAWESION.COM— Tanggal 12 Februari 2023 merupakan mementum perayaan ke-tujuh tahun Gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey bersama Wakil Gubernur Drs Steven O. E. Kandouw.
Sektor Ekonomi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) yang dinahkodai keduanya pun terus mengalami peningkatan.
Dikutip dari akun Instagram Pemprov Sulawesi Utara, terlihat jelas pada triwulan II tahun 2022 pasca pendemi Covid-19 dan pertumbuhan ekonomi global, perekonomian Sulut tumbuh positif 5,93 persen dari tahun ketahun atau YOY. Ini lebih tinggi dibandingkan capaian triwulan sebelumnya yang tercatat 3,89 persen (yoy).
Dengan capaian tersebut, kinerja perekonomian Sulut tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan perekonomian nasional yang tumbuh 5,44 persen (yoy).
Perekonomian Sulut yang tetap tumbuh positif pada triwulan 2022, juga dipengaruhi oleh peningkatan-peningkatan perbankan kredit, terutama ditopang oleh penjelasan modal kerja dan konsumsi kredit, yang menunjukkan perbaikan perekonomian daerah terus berlanjut.
Dengan adanya pertumbuhan ekonomi yang semakin meningkat, berpengaruh pada kondisi kesejahteraan masyarakat Sulut, yang juga tercatat mengalami perbaikan. Indikator penurunan angka kemiskinan yang memang menjadi salah satu fokus dan program pemerintahan OD-SK menjadi ukuran.
Berdasarkan data terakhir, angka reruntuhan di Sulut pada bulan Maret menurun sebesar 1,2 Ribu jiwa dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Upaya peningkatan perekonomian di sektor pariwisata pun di Sulut terus dilakukan dengan rencana dibukannya penerbangan PP (pulang pergi) Manado-Jepang, yang akan diberlakukan mulai Maret 2023 mendatang.
Hal ini merupakan tindaklanjut dan keseriusan Gubernur Olly Dondokambey untuk membangkitkan kembali gairah pariwisata Sulut hingga dunia internasional, yang akan bermultiplier effect di bidang lainnya.
Dengan rencana diadakan penerbangan perdana ini, otomatis pariwisata Sulut kembali memunculkan gairahnya, juga awal kebangkitan Sulut pasca dirundung pandemi Covid-19.
Selain itu, ini merupakan momentum untuk Sulut bangkit lebih cepat, sekaligus untuk menghidupkan kembali industri khususnya di sektor pariwisata.