MANADO– Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia bisa dibilang sangat pesat dan dinamis. Berdasarkan hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia mencapai 215,63 juta orang pada periode 2022-2023.
Jumlah tersebut meningkat 2,67% dibandingkan pada periode sebelumnya yang sebanyak 210,03 juta pengguna. Jumlah pengguna internet tersebut setara dengan 78,19% dari total populasi Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa.
Data tersebut menarik, sebab jumlah penduduk “Digital Native”, menurut Yanti Dwi Astuti, M.A, dosen Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, di Indonesia cukup banyak.
“Digital native itu sebutan untuk orang yang lahir di era digital, alias ketika berkembangnya teknologi seperti komputer dan internet. Nah, mereka ini yang jumlahnya cukup banyak, dan rerata di antara mereka adalah pengguna aktif internet,” kata Yanti, saat dihubungi media ini, Minggu 9 April 2023, terkait pelaksanaan webinar bertajuk “Perlindungan Anak di Dunia Online” oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama warga Sulawesi Utara.
Dalam kegiatan webinar yang akan berlangsung pada Senin, 10 April 2023, Yanti akan membahas tentang keamanan digital. Terutama terkait anak. Menurutnya, saat ini masih banyak warga net yang belum memahami bagaimana memperlakukan anak di dunia digital.
“Contohnya soal ketergantungan gadget. Ini bahaya. Belum lagi terkait kesehatan mata, cyber bullying, soal data pribadi anak, Sharenting,” kata Yanti.
Orang tua kata dia, banyak yang tidak sadar bahwa apa yang mereka lakukan di dunia online berkaitan dengan anak mereka, itu termasuk dalam tindakan Sharenting.
Tindakan membagikan foto atau identitas anak lainnya oleh orang tua atau orang dewasa yang dapat membuat anak rentan menjadi korban di ranah online.
“Apa yang dilakukan itu kan secara langsung terekam dalam jejak digital. Dan juga bisa memicu orang-orang untuk melakukan tindak kejahatan. Padahal sebenarnya, anak itu juga punya hak untuk dilindungi datanya,” tambahnya.
Makanya kata dia, kegiatan Literasi Digital melalui webinar yang dilaksanakan Kemenkominfo sangat penting untuk diikuti, untuk menambah pengetahuan masyarakat terhadap dunia digital.
Selain Yanti, pembicara berikutnya yang akan hadir adalah Diana Anggraeni, MM., M.I.Kom. Ia akan berbicara tentang Budaya Digital, salah satu pilar Literasi Digital. Dosen Fikom Universitas Pancasila ini akan membagikan kiat bagaimana mencegah anak kecanduan digital (game dan medsos), bahaya candu digital pada anak, apa yang harus dilakukan orang tua untuk mencegah candu digital pada anak, tips and trik memanfaatkan internet untuk hal positif.
Sementara pembicara lainnya adalah Dr. Rismi Juliadi, M.Si, dosen Universitas Multimedia Nusantara. Ia akan membahas soal Etika Digital.
Oleh pihak penyelenggara, Rismi diberi topik khusus “Mari Lindungi Anak Kita di Ruang Digital” dengan pembahasan tentang bagaimana (memantau) aktivitas anak di ruang digital, mengetahui hal positif dan negatif yang bisa didapatkan anak di ruang digital, dan apa yang harus dilakukan orang tua untuk melindungi anak agar tidak terkena dampak negatif ruang digital.
Kegiatan ini akan dipandu Monica S.Si. Calon peserta cukup meng-klik link ini: https://s.id/registrasikabbonebolango_1004 dan akan terhubung dengan form registrasi untuk mendapatkan token beserta link zoom yang akan menghubungkan mereka dengan ruang seminar.
Khusus bagi mereka yang baru dalam mengikuti kegiatan seperti ini, tentu akan menjadi pengalaman berkesan bagaimana belajar, menambah pengetahuan tentang Literasi Digital.
Untuk diketahui pada 2023 ini, Kominfo memfokuskan kegiatan Literasi Digital di wilayah Sulawesi dan sekitarnya. Sejak Februari tahun ini, pihak penyelenggara telah melaksanakan sedikitnya 8 kegiatan serupa dan memfokuskan kegiatan di beberapa kabupaten di Sulawesi Utara.
Setelah dirasa cukup, pihak penyelenggara akan menyasar masyarakat di sejumlah provinsi di wilayah Sulawesi dalam rangka membangun pemahaman dan meningkatkan keterampilan Literasi Digital.
Sejak 2021, Kominfo telah melaksanakan kegiatan Literasi Digital kepada 14.641.097 orang. Pada tahun 2022 juga menargetkan 5.500.000 orang. Kominfo menargetkan kegiatan ini bisa menyasar 50 juta orang penduduk Indonesia pada tahun 2024.
Karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan Kegiatan literasi digital yang massif di seluruh wilayah Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait Literasi Digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online dengan target penduduk di wilayah tersebut, khususnya di segmen Komunitas.***