JAKARTA, SULAWESION.COM – Suhu politik di Indonesia semakin menairk untuk diamati. Hal ini menyusul munculnya survei terbaru yang dirilis oleh Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA.
Dalam rilisnya hasil survei elektabilitas partai politik (parpol) terbaru, menunjukkan perubahan menarik menjelang akhir 2023.
Menurut survei ini, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) partai yang dipimpin oleh calon presiden Prabowo Subianto, berhasil merebut posisi pertama dengan elektabilitas mencapai 19,5%.
Hasil tersebut sekaligus menyalip dominasi PDIP yang selama dua periode berturut-turut menjadi partai pemenang pemilu, dengan elektabilitas 19,3%.
“Untuk pertama kalinya sejak 2014, PDIP dilampaui oleh Gerindra. Ini temuan menarik pada akhir November hingga awal Desember,” kata Hanggoro, peneliti LSI Denny JA, dalam konferensi pers online melalui akun resmi Youtube.
Hanggoro menyatakan bahwa penurunan elektabilitas PDIP dalam survei ini disebabkan oleh blunder serangan PDIP ke Presiden Jokowi, polemik penolakan Piala Dunia U-20, dan isu presiden sebagai petugas partai.
“Jika tren ini terus berlanjut, dukungan PDIP bisa kembali ke era sebelum Jokowi jadi presiden,” tambahnya.
Perolehan suara PDIP sejak Jokowi menjadi presiden memang selalu mendominasi, mencapai 19,33% pada Pemilu 2019. Namun, jika PDIP tidak dapat memulihkan posisinya, era dominasi partai tersebut yang sudah berlangsung selama 10 tahun bisa berakhir.
Survei ini melibatkan 1.200 responden dari berbagai wilayah Indonesia dengan metode multistage random sampling. Pengambilan data dilakukan pada 20 November-3 Desember 2023, dengan margin of error sekitar +/- 2,9%.
Apakah Gerindra dapat mempertahankan posisi puncak elektabilitas atau PDIP akan bangkit kembali, semuanya akan terkuak pada Pemilu yang dijadwalkan pada Februari mendatang. ***