Pilkada Bitung (Dokumentasi – Yaser)
BITUNG, SULAWESION.COM – Pertarungan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung periode 2024 – 2029 makin menarik dan diprediksi bakal sengit. Sejumlah tokoh besar di tanah ‘kota cakalang’ mulai bergerilya mendapatkan tiket partai agar diusung sebagai kandidat.
Hingga saat ini, kurang lebih ada 8 orang yang menyampaikan keinginan bertarung di Pilkada Bitung. Mereka adalah, Max J Lomban, Hengky Honandar, Maurits Mantiri, Erwin Wurangian, Ramlan Ifran, Keegan Kojoh, Audy Pangemanan dan Randito Maringka.
Baca juga: Hengky Honandar Jadi Kader Gerindra, Ketua Demokrat Sebut Waktu yang Akan Menjawab
Dari nama-nama itu memang sebagian besar kader partai. Tetapi, ada juga dari kalangan birokrat aktif.
Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilihan untuk Rakyat (JPPR) Kota Bitung Arham Lakue menilai, panggung politik di kota Bitung punya potensi tersaji pertarungan tokoh-tokoh besar. Mereka, katanya, Maurits Mantiri (Walikota Bitung), Hengky Honandar (Wakil Wali Kota Bitung) dan Max J Lomban (mantan Walikota Bitung).
“Tiga tokoh itu punya potensi dan kesempatan besar untuk ikut di Pilkada Bitung. Selain punya modal sosial yang kokoh juga memiliki elektabilitas yang tinggi dibandingkan dengan figur lain,” jelasnya, Jumat (10/05/2024).
Maurits Mantiri sebagai petahana, lanjutnya, punya kesempatan besar untuk kembali berlaga di Pilkada. Disamping PDI Perjuangan partai pemenang pemilu di Bitung, juga pernyataan Olly Dondokambey beberapa hari lalu “Maurits Mantiri cari par” memberikan ruang dan lampu hijau bagi tokoh yang dijuluki sebagai moderasi beragama itu.
Max J Lomban sendiri disebut, Arham merupakan sosok tokoh yang paling dominan saat ini di NasDem. Ia punya jejaring yang kuat di DPP. Meskipun tak dapat kursi di pertarungan anggota DPR RI beberapa waktu lalu, MJL harus diperhitungkan.
“MJL wajib diperhitungkan. Apalagi NasDem Bitung saat ini punya perolehan 4 kursi di DPRD Kota Bitung. Kesempatan ke pak MJL saya kira terbuka kalau menjalankan komunikasi-komunikasi politik dengan baik untuk berkoalisi dengan partai lain,” jelasnya.
Sementara langkah Hengky Honandar yang disebut-sebut bakal diusung partai Gerindra sebagai calon Walikota Bitung, katanya, tidak bakal muda.
Semenjak dari PDI Perjuangan kemudian ke Demokrat lalu namanya mencuat di partai Gerindra akan menjadi pertimbangan panjang.
“Mengingat akhir-akhir ini pak Hengky terlalu cepat merubah haluan politik, tentunya ini akan menjadi pertimbangan bagi Gerindra,” tukasnya.