SITARO, SULAWESION.COM – Pencocokan dan penelitian atau coklit terus dilakukan petugas pemutakhiran data pemilih (pantarlih) jelang pelaksanaan pilkada serentak 27 November di Kabupaten Kepulauan Sitaro.
Selain warga pada umumnya, KPU Sitaro juga kini menggenjot proses coklit bagi warga masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang yang saat ini sedang berada di lokasi pengungsian.
Ketua Divisi Perencanaan dan Data KPU Sitaro Firmar Siramba mengatakan khusus warga pengungsi proses coklit difokuskan di dua lokasi yakni Kota Bitung dan Pineleng Kota Manado.
“Khusus penduduk Pulau Ruang yakni Kampung Laingpatehi dan Kampung Pumpente dilakukan coklit di lokasi pengungsian yakni di Bitung dan Pineleng Manado,” kata Siramba akhir pekan lalu.
Selain dua lokasi yang jadi titik pengungsian warga Pulau Ruang itu, pantarlih juga melakukan coklit melalui sambungan telepon bagi pengungsi mandiri yang menyebar di beberapa wilayah lainnya.
“Kalau yang pengungsi mandiri di keluarga atau kerabat kita tetap lakukan coklit melalui telepon video call. Caranya hanya dengan menunjukan KTP atau data pribadi pemilih,” lanjutnya.
Di tengah proses coklit yang sedang berjalan, muncul informasi mengenai rencana pemerintah menerbitkan dokumen kependudukan baru bagi warga pengungsi.
Dimana dari informasi yang beredar, ratusan penduduk Kampung Laingpatehi dan Pumpente itu bakal dibuatkan KTP Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan atau Bolsel.
“Memang ada informasi bahwa sedang diproses pindah ke Bolsel, dokumen kependudukan berupa KTP. Tapi ini masih belum jelas. Secara resmi kita belum dapat dari pemerintah provinsi,” ujar Siramba.
“Untuk tahapan sekarang tetap kita lakukan coklit karena kalau kita tidak lakukan coklit berarti kita menghilangkan hak pilih mereka,” katanya lagi.
Terkait proses bagi warga pengungsi ini, Ketua Bawaslu Sitaro Hendrol Tatengkeng mengingatkan kepada jajaran KPU mengenai keberadaan 70 orang warga pengungsi yang tersebar di wilayah Siau.
“Kalau di lokasi pengungsian, khususnya yang ada di Bitung dan Pineleng itu sudah dilaksanakan dan sudah diawasi oleh Bawaslu, turun langsung memonitoring pengawasan PKD Laingpatehi dan PKD Pumpente,” ungkap Tatengkeng.
“Tetapi masih ada di daratan Siau dan itu sudah kami data, ada sekitar 70 pengungsi asal Laingpatehi dan Pumpente yang ada di daratan Siau. Soal ini kami sudah menyurat ke teman-teman KPU agar segera dilakukan coklit,” sambungnya.