BOLMUT, SULAWESION.COM – Aswin terus menarik Gogihur hampir sepanjang kawasan pantai Batu Pinagut Kecamatan Kaidipang Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Selasa (9/7/2024) sekitar pukul 13.14 Wita.
Di bawah rintik hujan dirinya terus menarik benda yang terbuat dari kayu dengan senar tersebut. Aswin yang berada di darat terus memperhatikan keberadaan gogihur.
Sesekali Aswin berhenti memperbaiki senar dan kail pancing serta umpannya. Saat itu ia mengaku baru mendapatkan tiga ekor ikan.
“Ini ikan yang saya dapat,” ujar Aswin sambil mengangkat ikannya.
Ia mengaku lebih senang menggunakan ini daripada alat pancing lainnya. Walau begitu dirinya sering melaut mencari ikan.
Bagi Aswin kegiatan seperti itu tetap dilakoninya walau tidak setiap hari. Ada beberapa jenis ikan yang didapat termasuk bobara.
Di kawasan pantai Batu Pinagut selain Aswin kita bisa melihat warga lain menangkap ikan dengan gogihur.
Artinya meski perkembangan teknologi terus berkembang. Termasuk dalam menangkap ikan tidak membuat sebagian masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir pantai lupa menangkap ikan dengan cara-cara tradisional dan ramah lingkungan.
Ryan Rachman warga yang menangkap ikan menggunakan gogihur menambahkan biasanya sampai 15 ekor ikan didapat.
“Itupun jika kita berjalan sampai satu jam setengah,” tambahnya.
Tapi bagusnya tergantung ombak hasil tangkapan ikan, sebab jika berombak sangat bagus ikan memakan umpan.
Dosen Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Teknologi Universitas Negeri Gorontalo (UNG) Sandry Djunaidi mengatakan gogihur merupakan alat tangkap pancing pantai sistem berjalan.
“Sistem ramah lingkungan, ikan yang tertangkap adalah ikan pelagis,” katanya.