Kandouw: Pemerataan Pelayanan Kesehatan di Kepulauan tidak Hanya Berfokus pada Infrastruktur

Debat publik kedua pilgub Sulut 2024 yang berlangsung di Wale Ne Tou, Tondano, Kabupaten Minahasa, Rabu 23 Oktober 2024, siang. (Foto: Adi Sururama)

MINAHASA, SULAWESION.COM – Layanan kesehatan di kepulauan, menjadi atensi calon gubernur Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Steven Kandouw untuk meramu kebijakan yang pro terhadap masyarakat.

Menurut Kandouw, kesehatan merupakan layanan dasar yang menjadi keharusan pemangku kebijakan. Hal ini disampaikan Kandouw saat debat publik kedua pilgub Sulut 2024 yang berlangsung di Wale Ne Tou, Tondano, Kabupaten Minahasa, Rabu (23/10/2024) siang.

Bacaan Lainnya

“Undang undang sudah memerintahkan kita 10 persen untuk anggaran kesehatan. Kalau boleh 30 sampai 40 persen silahkan,” ujar Kandouw.

Paslon yang mengatasnamakan “Berkat” ini pun menjelaskan, pelayanan kesehatan secara menyeluruh harus mempunyai tiga prinsip.

“Prinsip kesehatan preventif, promotif dan akuratif harus betul kita lacak untuk ketiga anggaran tadi. Termasuk inklusi kesehatan, bagaimana kita berupaya mendapatkan universal coverage untuk masyarakat,” jelas paslon nomor urut tiga ini.

Kandouw yang berpasangan dengan Alfred Denny Tuejeh (ADT) menambahkan, pelayanan kesehatan tidak hanya berfokus pada mekanisme kuantitatif tapi kualitatif.

Olehnya, pemerataan layanan kesehatan di kepulauan tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur saja.

“Pemerataan kesehatan di kepulauan tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tapi melainkan mewujudkan pemerataan pelayanan kesehatan, agar mampu diakses oleh masyarakat,” tambah Kandouw.

“Transformasi kesehatan baik layanan primer, layanan rujukan, peningkatan sdm masyarakat kepulauan, sistem ketahanan kesehatan, dan teknologi kesehatan,” sambungnya.

Menurut Kandouw, rumah sakit di Sulut telah dibuktikan baik dari pelayanan dan teknologi yang mumpuni. Bahkan hal ini telah dibuktikan dengan adanya rumah sakit tematik.

“Dari segi teknologi cukup bagus, bahkan kita sudah mendirikan rumah sakit tematik ibu dan anak, jiwa dan mata,” kata Kandouw, sembari mengungkapkan mimpinya untuk menjadikan Sulut sebagai health tourism.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *