MAROS,SULAWESION.COM – Menjelang Pilkada Maros yang tinggal menghitung hari, mantan Ketua DPRD Maros, Patarai Amir, mengimbau masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang memiliki figur dan visi misi yang jelas.
Patarai menekankan pentingnya keberlanjutan pembangunan, khususnya dalam bidang infrastruktur, yang dinilai akan stagnan jika masyarakat memilih kotak kosong.
Menurut Patarai, masyarakat Maros telah merasakan dampak positif dari berbagai proyek infrastruktur di wilayah tersebut. Namun, ia khawatir bahwa pemilihan kotak kosong dalam Pilkada dapat menghambat laju perkembangan itu.
“Pilihan kita harus ke figur dan visi misi yang jelas. Keberlanjutan pembangunan bisa terhenti jika masyarakat memilih kotak kosong,” ujar Patarai, Selasa (29/10/2024).
Anggota DPRD Provinsi Sulsel ini juga menyebutkan sejumlah program vital yang saat ini berjalan, seperti pengembangan wisata di Rammang-Rammang, perbaikan pusat UMKM, dan proyek air bersih, yang menurutnya berisiko terhenti tanpa kepemimpinan yang kredibel. Ia menyatakan,
“Jika kotak kosong menang, ada risiko besar bahwa proyek-proyek berdampak besar bagi masyarakat akan terhenti,” ujarnya.
Lebih lanjut, Patarai menekankan bahwa pemimpin yang sah dan kredibel sangat diperlukan untuk mengawal berbagai program pembangunan, termasuk membangun koneksi strategis dengan pemerintah pusat dan menarik investor.
“Pemimpin nyata dapat melobi pemerintah pusat untuk mendapat dukungan dan mempercepat pembangunan. Tanpa figur kepemimpinan yang jelas, daya tarik Maros bagi investor bisa menurun, yang berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan bahwa dukungan terhadap kotak kosong dapat berdampak negatif pada jangka panjang, terutama dalam memenuhi kebutuhan nyata masyarakat Maros. Menurutnya, fokus sebaiknya diarahkan pada aksi nyata daripada simbolisme politik.
“Masyarakat membutuhkan aksi nyata untuk kemajuan, bukan sekadar simbol kosong,” ungkap Patarai.
Patarai secara terbuka menyebut Chaidir Syam dan Muetazim Mansyur sebagai pasangan yang cocok untuk memimpin Maros, dengan latar belakang Chaidir sebagai politisi berpengalaman dan Muetazim sebagai birokrat yang ahli dalam infrastruktur.
“Chaidir adalah politisi dengan sederet prestasi, dan Muetazim adalah birokrat yang fokus pada pembangunan infrastruktur,” pungkasnya.(rls)