1000 Titik WiFi Bakal Tunjang Program Merdeka Belajar

1000 titik WiFi bakal tunjang program merdeka belajar (Dokumentasi – Istimewa)

BITUNG, SULAWESION.COM – Pertemuan Kelompok Kerja Kepala Satuan Pendidikan (K3SP) Sekolah Dasar se- Kota Bitung dilaksanakan di SDN Inpres 5/81 Karondoran pada Rabu, (15/05/2024) kemarin.

Bacaan Lainnya

Dalam pertemuan ini Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Fonny Tumundo menyampaikan pesan kepada para Kepala Sekolah Pendidikan Dasar untuk lebih ekstra dalam menjalankan kegiatan-kegiatan yang ada, juga yang akan dilaksanakan demi menunjang pendidikan yang lebih baik lagi di Kota Bitung.

Baca juga: Program 1000 Titik WiFi MMHH Rampung di Bulan April

“Rapot Pendidikan kita mengalami kenaikan namun tidak signifikan, artinya ada PR kerja keras untuk semua kepala sekolah. Jangan hanya bertindak biasa-biasa saja karena upaya-upaya yang dilakukan belum signifikan untuk melakukan perubahan Rapot Pendidikan yang ada di sekolah,” kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Fonny Tumundo sembari mengakatan, dalam Penerimaan murid baru sekolah dasar siswa tidak harus sudah bisa membaca dan berhitung.

Dalam pertemuan ini juga melibatkan dinas Komunikasi dan informatika untuk mensosialisasikan pemanfaatan 1000 titik wifi yang ada untuk menunjang kegiatan pembelajaran diluar sekolah yang juga masuk dalam program Merdeka Belajar.

Dalam sosialisasinya Kepala bidang Layanan Informasi, Humas dan Persandian Kominfo Kota Bitung Wolter F. Pangalila, menyampaikan mekanisme kegiatan pemanfaatan 1000 titik wifi dalam merdeka belajar tersebut.

“Bersama tim media kami akan melaksanakan pembelajaran Bahasa Inggris dan pembelajaran karakter yang akan dilaksanakan seminggu sekali selama 35 menit. Kegiatan ini dilakukan diluar jam sekolah, dimana kepala sekolah bisa mengutus staff sekolah untuk membawa sepuluh anak atau lebih menuju satu titik wifi yang dimanfaatkan dari program 1000 titik wifi,” ujar Kabid layanan informasi, Humas dan persandian kominfo Kota Bitung.

Pemanfaatan wifi itu ini diharapkan dapat membuka akses lebih luas bagi siswa dalam mendapatkan informasi dan materi pembelajaran. Dengan demikian, dapat terciptanya lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif serta membawa manfaat besar bagi perkembangan pendidikan yang ada di kota Bitung.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *