Cabo jadi incaran anak muda di Bitung (Dokumentasi – Yaser)
BITUNG, SULAWESION.COM – Menjelang lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah (H), pakaian bekas atau lebih dikenal Cakar Bongkar (Cabo) menjadi incaran masyarakat Kota Bitung, Sulawesi Utara.
Hal itu terpantau dari ramainya warga yang menyerbu pedagang pakaian bekas di Pasar Pinasungkulan Sagerat, Kelurahan Sagerat Weru Dua, Kecamatan Matuari, Minggu (07/04/2024).
Baca juga: Kapal Cahaya Irfan Muat 420 Karung Pakaian Bekas Ilegal
Salah seorang warga Girian, Syaiful (33) mengaku ia lebih memilih pakaian bekas (Cabo) saat lebaran. Disamping harga murah, katanya, kualitas dan modelnya pun tidak kalah dengan pakaian yang ada di toko-toko.
“Harganya lebih murah, hanya dengan modal uang Rp 50 ribuan saya sudah bisa dapat dua kaos. Dan itu hanya ada di ‘Mantos Sagerat’,” katanya sambil tersenyum.
Pembeli lain, Zulfan (25) juga membeberkan hal yang sama. Bahkan menurutnya, sejak beberapa tahun lalu dia lebih menyukai berbelanja pakaian cabo.
Ia mengatakan dalam setiap kebutuhan berbusa tidak selalu berbicara soal baru.
Alasan Zulfan pilih baju bekas setiap lebaran karena selain dengan harga murah, pembeli yang jeli dalam ‘menjelajah’ segudang pilihan bakal mendapat pakaian dari merek ternama dan berkualitas cukup baik.
“Murah, kualitas bagus, model keren, tidak ada alasan untuk malu mengenakan pakaian,” ucapnya.
Sementara itu, pedagang pakaian bekas Rukmini mengaku, jelang Idul Fitri tempat tersebut selalu menjadi tempat favorit bagi pencinta pakaian bekas. Kebanyakan warga, kata Rukmini, membeli jaket, kaos dan celana jeans.
“Menjelang lebaran begini pasti ramai. Bahkan dari pagi sampai menjelang malam pembeli terus berdatangan,” tukasnya.