Nori Supit: Tujuh Nama Punya Kesempatan yang Sama

Nori Supit, Ketua DPD Partai NasDem Kota Bitung. (Dokumentasi – Yaser)

BITUNG, SULAWESION.COM – Sejumlah partai politik mulai memetakan nama-nama yang berpotensi bakal diusung dalam kontestasi Pemilihan Kepala Daerah Kota Bitung. Termasuk partai NasDem. Nama mantan Walikota Bitung, Max J Lomban masuk dalam daftar dan radar tokoh yang dipertimbangkan NasDem.

Bacaan Lainnya

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kota Bitung Nori Sumpit menjelaskan, ada 7 nama yang mendaftar di partai Nasdem. Dari tujuh nama itu, kata Nori, 3 dari internal partai NasDem. Mereka adalah, Hengky Honandar, Audy Pangemanan, Randito Maringka, Erwin Wurangian, Max J Lomban, Ramlan Ifran, dan Keegan Kojoh.

Baca juga: Tujuh Tokoh Mendaftar Calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung, Ada Birokrat Aktif

Nori menganggap ketujuh nama yang mendaftar itu cukup sebagai representasi tokoh yang bakal membawa perubahan untuk Kota Bitung semakin baik kedepan.

“Nantinya nama-nama tokoh yang mendaftar ini kita akan ajukan ke Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) dan bakal digodok di DPP partai NasDem siapa yang layak. Intinya, semua punya kesempatan yang sama. Termasuk pak Max J Lomban,” kata Nori, Selasa (07/05/2024).

Nori mengatakan, setelah proses pendaftaran selesai ia menyerahkan keputusan itu sepenuhnya kepada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) partai NasDem.

“Biasanya 2 minggu setelah pendaftaran sudah ada keputusan dari DPP. Kita tunggu saja seperti apa nantinya. Sebagai kader partai kami menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada DPP,” tegas Nori.

Ditempat yang sama, Sekretaris DPD Partai NasDem Kota Bitung Ramlan Ifran menambahkan, NasDem terbuka untuk berkolaborasi dan menjalin komunikasi politik dengan partai-partai politik lain.

“Tentu NasDem terbuka berkomunikasi politik. Buktinya, saat ini kami memberikan kesempatan kepada kader partai lain mendaftar,” jelasnya.

Dengan adanya kader partai lain mendaftar, kata Ramlan, partai NasDem saat ini dinilai partai yang paling berani.

“Berani memberikan ruang kepada siapapun tanpa memandang apapun. Ini semua dilakukan untuk merawat demokrasi,” tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *