BITUNG, SULAWESION.COM – Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Bitung, Arham Lakue menyoroti tema debat yang ditetapkan KPU Kota Bitung.
Ia menilai, kelima tema debat yang ditetapkan itu masih kurang relevan dan jauh dari isu-isu strategis yang tertuang di Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).
“Padahal masih banyak isu-isu strategis menjadi prioritas pemerintah pusat yang harus diejawantahkan pemerintah daerah. Termasuk pendidikan, kesehatan dan gizi,” jelasnya, Kamis (14/11/2024).
Baca juga: Debat Ketiga Pilkada Bitung 2024, Berikut Ini Tema dan Lokasinya
Mantan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Bitung ini juga menambahkan, ada tiga pilar transformasi yang digariskan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN). Yaitu, transformasi sosial, transformasi ekonomi dan transformasi tata kelola.
“Nah, transformasi sosial berfokus pada pemerataan akses pendidikan dan layanan kesehatan, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan mekanisme perlindungan sosial,” tegasnya.
Harusnya, kata Sekretaris Pemuda Muhammadiyah, isu-isu strategis sebstansial ini menjadi pertimbangan KPU Kota Bitung untuk menentukan tema debat.
“Agar supaya juga apa yang menjadi gagasan masing-masing paslon ini bisa dinilai secara obejektif oleh masyarakat,” tukasnya.
Diketahui, ada lima tema di debat ketiga pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Bitung. Yaitu, keuangan dan fiskal daerah, potensi investasi, ketahanan pangan, tata kelolah sampah dan limbah industri serta pemantapan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan sumber pembiayaan yang sah.
Debat Pilkada Bitung 2024 ini rencananya bakal digelar KPU di Hotel The Sentra, Kabupaten Minahasa Utara.