Kepala Dinas Kesehatan, dr Pitter Lumingkewas. (Fto/Yaser)
BITUNG, SULAWESION.COM – Kepala Dinas Kesehatan Kota Bitung, dr Pitter Lumingkewas meminta warga Kota Bitung mewaspadai musim pancaroba.
Pasalnya, menurut Pitter, musim pancaroba merupakan kondisi transisi atau pergantian dari musim satu ke musim lainnya yang rentan mengganggu kesehatan masyarakat.
“Warga sangat rentan terserang penyakit ISPA di musim pancaroba, sehingga harus betul-betul menjaga kondisi kesehatan,” kata Pitter, Kamis (14/9/2023) kemarin.
Selain ISPA atau Infeksi Saluran Pernapasan Akut seperti bronkitis, pilek, influenza dan batuk, katanya, warga juga rentan terserang Flu, yang diikuti dengan gangguan pengecapan, demam, nyeri tenggorokan, gangguan penciuman hingga sesak napas.
Juga, ujarnya, musim pancaroba memicu penyakit demam berdarah, akibat dari perkembang biakan nyamuk dan kurangnya kewaspadaan masyarakat dalam menerapkan 3M Plus.
“Chikungunya juga harus diwaspadai, yaitu sebuah penyakit yang gejalanya sekilas mirip dengan demam berdarah, yaitu demam, nyeri sendi, sakit kepala, nyeri otot, mual, ruam kulit dan kelelahan,” katanya.
Untuk mengantisipasi penyakit yang timbul di musim pancaroba, lanjut Pitter, meminta masyarakat agar memperhatikan istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, rutin berolahraga, mengkonsumsi vitamin C yang cukup serta mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau menggunakan Hand Sanitizer.
“Jika merasakan kondisi kesehatan tidak fit, silakan kunjungi Puskesmas terdekat agar mendapat penanganan,” katanya.
Sementara itu, musim pancaroba juga disebut musim yang tidak menentu, yakni transisi atau pergantian antara dua musim, seperti musim kemarau menuju musim penghujan dan musim penghujan menuju musim kemarau