Trauma Healing, Inggrit Gambar Atap Rumah Rusak di Tagulandang

Trauma Healing, Inggrit Gambar Atap Rumah Rusak di Tagulandang. (Dokumentasi – Yaser)

BITUNG, SULAWESION.COM – Bencana erupsi Gunung Ruang pekan lalu di Tagulandang, Kebupaten Sitaro sulit dilupakan dalam ingatan.

Bacaan Lainnya

Sebanyak 14.045 jiwa terdampak dengan peristiwa itu. Sementara total warga yang mengungsi sebasar 6.125 jiwa yang tersebar di 13 titik (data BNPB).

Meletusnya gunung api ruang ditandai dengan mutahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah disertai dengan gemuruh.

Baca juga: BNPB Larang Warga Masuk di 2 Kampung Kaki Gunung Ruang

Sebagai besar warga yang tinggal dalam radius 6 km di kaki Gunung Ruang panik dan lari berhamburan. Bahkan ada yang terpisah dengan keluarga.

Banyak masyarakat yang mengalami trauma mendalam atas peristiwa itu. Terutama anak-anak.

Dari 13 titik tempat pengungsian yang ada, salah satunya berada di Kota Bitung. Mereka dievakuasi lewat jalur kapal laut.

Di Bitung, warga penyintas korban erupsi gunung api ada sekitar 192 jiwa (Data Pemkot). Sebagian anak-anak. Mereka tinggal sementara di 41 rumah sanak saudaranya.

Kehadiran warga penyintas di Bitung mendapatkan perhatian dari Ketua Tim Pengerak PKK Sulawesi Utara (Sulut), Rita Dondokambey Tumuntuan dan Sekretaris I, dr Kartika Devi Kandouw Tanos.

Rita dan Kartika mengundang khusus warga penyintas ke Kantor Walikota Bitung, Kamis (25/04/2024) kemarin.

Selain memberikan bantuan, istri dua pejabat itu juga memboyong psikolog dari Manado.

Trauma Healing

Warga penyintas akibat bencana erupsi Gunung Ruang terlihat antusias bertemu dengan Ketua Tim Pengerak PKK Sulawesi Utara (Sulut), Rita Dondokambey Tumuntuan dan Sekretaris I, dr Kartika Devi Kandouw Tanos.

Ratusan warga itu dibagi 3 kelompok. Anak-anak, remaja dan orang dewasa.

 

Satu persatu psikolog mulai ambil peran. Mereka berbagi tugas untuk memberikan trauma healing kepada tiga kelompok yang sebelumnya dibentuk.

Trauma healing menghadirkan berbagai permainan dan aktivitas kreatif kepada anak-anak. Untuk remaja dan orang dewasa, lebih kepada diskusi dalam upaya penguatan mental pasca bencana.

Suasana mengharukan hati tidak terhindar. Rita Tumuntuan dan dr Kartika didampingi Rita Tangkudung meneteskan air mata saat mendengar kerisauan warga Tagulandang untuk menjalani hidup pasca bencana.

Rumah Inggrit di Tagulandang

Inggrit Ijil Hemindatu (8) salah satu anak penyintas yang ikut trauma healing. Gelak tawa ceria anak-anak terdengar di Tribun Kantor Walikota Bitung. Selain bernyanyi, Inggrit menggambar sebuah rumah.

Menurut Inggrit, gambar itu milik rumahnya yang ada di Tagulandang.

“Ini gambar rumah di Tagulandang. Atapnya rusak akibat gunung meletus,” ucapnya dengan nada polos.

Murid SD Negeri Lesa Rende itu mengaku saat kejadian erupsi Gunung Ruang, ia sedang tertidur.

“Waktu kejadian sedang tidur. Baru mamah (ibu) angkat dan lari ke tempat aman,” tukasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *