BOLMUT,SULAWESION.COM– Hama belalang kembara mulai menyerang tanaman pertanian di wilayah Biontong, Kecamatan Bolangitang Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Kepala bidang prasarana, sarana dan penyuluh dinas pertanian Bolmut Syarifuddin mengatakan terinformasi laporan masuk sore ini di desa Biontong.
“Teman penyuluh melaporkan sudah ada juga gejala,”ujarnya saat ditanya sejauh ini selain Bohabak IV, desa apa lagi yang mendapat serangan hama belalang kembara.
Terkait kasus di Bohabak IV, kemarin dari Dinas Pertanian Bolmut dan dan Provinsi Sulut sudah turun langsung melihat lokasi serangan hama belalang.
Telah diberikan pengetahuan teknis kepada petani tentang pengenalan keberadaan hama belalang, cara pengendalian dan pemberian bantuan insektisida.
“Walaupun jumlahnya terbatas sesuai dgn Baperstok insektisida yang tersedia. Adapun teknis pengendaliannya di lapangan sudah diserahkan ke aparat desa dan teman-teman penyuluh,”ungkapnya.
Menurutnya, hama belalang ini dia akan muncul pada saat musim kemarau selesai kemudian sudah masuk musim penghujan kemudian panas lagi.
Tapi awalnya dalam jumlah sedikit kemudian berkembang biak jadi banyak kalau ada tersedia makanannya. Jadi hama ini memungkinkan saja tiap tahun selalu ada tapi jumlah tidak banyak sehingga tidak merugikan.
“Namun sekarang jumlahnya sangat banyak jadi dapat menyerang tanaman secara cepat dan dapat merugikan petani,”katanya.
Hama belalang kembara ini menyimpan telurnya di dalam tanah sehingga sangat senang berkembang biak pada lokasi tanaman Tampa Olah Tanam (TOT). Tapi pada lokasi penanaman menggunakan pengolahan tanah hama ini sangat kecil kemungkinan bisa berkembang karena telurnya yang tersimpan di tanah tidak bertahan lama.
Sebelumnya, sambil memegang jagung yang diserang Belalang, Wijran Aku (60) menceritakan bagaimana tanamannya diserang hama belalang, Sabtu 20 April 2024.
Di lahan perkebunan miliknya yang berada di desa Bohabak IV, Wijran mengatakan belalang menyerang tanaman jagung miliknya sejak bulan Desember tahun 2023.
“Pertama yang diserang lahan saya. Itu terjadi pada Desember 2023. Saya kira ini serangan hama biasa. Kalau disemprot dengan obatnya bisa hilang. Tapi kenyataannya sampai hari ini masih ada,”ungkapnya.
Selain telah melakukan penyemprotan terhadap hama belalang. Ia juga mengatasi dengan pengetahuan kearifan lokal agar belalang ini hilang dari perkebunan jagung. Tapi sampai saat ini masih ada dan lebih banyak.
Menurutnya, ia menanam jagung sekitar enam kantong di lahan dua hektar. Biasanya panen hingga dua truk. Tapi kini tidak sampai akibat serangan hama belalang.
Belalang yang menyerang dedaunan membuat buah jagung mengecil. Bahkan batang dan buahnya mengering. Atau panen sebelum masanya.
Wijran juga menceritakan paling parah tanaman jagung milik anaknya. Dari 12 kantong yang ditanam hanya mendapat 68 karung saja. Padahal biasanya perkiraan dengan 12 kantong yang ditanam diperkirakan bisa sampai 30 ton didapat saat panen.
Ia menceritakan kejadian seperti ini pernah terjadi pada tahun 1984. Tapi pada saat itu hanya hilang begitu saja. Kejadiannya hampir satu minggu. Tapi kali ini sudah berbulan-bulan hamanya tidak hilang.
“Padahal warga atau para petani sini sudah melakukan berbagai cara agar belalang ini bisa hilang,”jelasnya.
Salah satu petani saat ditemui di lahannya juga mengatakan panen kali ini tidak seperti sebelumnya.
“Saya menanam delapan kantong. Biasanya sampai 800 karung masih dengan tongkolnya. Tapi kali ini diperkirakan dapat 300 karung,”ujarnya.
Petani lainnya menambahkan, beragam cara telah dilakukannya agar belalang hilang. Ada yang mati. Tapi muncul lagi.
Sementara itu pantauan media ini keberadaan belalang hingga di jalan trans Sulawesi di desa Bohabak IV. Pasalnya dekat dengan tanaman jagung.
Belalang dari ukuran kecil yang berupa anaknya sampai ukuran besar terlihat. Bahkan salah satu petani menyampaikan sambil bercanda.
“Kalu sapi makan berapa karung rumput kotorannya terlihat. Ini belalang sudah makan daun jagung hingga puluhan hektar kotorannya tidak terlihat. Jangan-jangan kotorannya berubah jadi belalang yang kecil-kecil,”ujarnya.
Sementara itu kepala desa Bohabak IV Salmin Aku menyampaikan kejadian belalang menyerang tanaman jagung dan padi sudah terjadi beberapa bulan ini.
Sementara pihaknya mendata dan sudah ada dari dinas pertanian sekitar 60 hektar lebih lahan perkebunan warga terkena hama belalang.
Belalang menyerang tanaman padi dan jagung milik warga dengan memakan daunnya.
“Ia menyerang daun jagung dan padi. Dari yang belum lama ditanam hingga sudah ada buahnya,”ujar Sangadi.
Menurutnya, belalang menyerang tanaman jagung dan padi saat waktu pagi dan sore. Saat ini di desanya sudah begitu banyak belalang.
Anehnya, menurut Salmin tanaman lainnya seperti durian, mangga, rambutan, langsat tidak diserang hama.