Mencegah DBD di Bolmut Dengan Pendekatan One Health

Dinkes Bolmut Saat Melakukan Foging. (Dok Dinkes Bolmut)

BOLMUT,SULAWESION.COM- Dalam mencegah Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) pentingnya penerapan one health.

Hal ini diungkapkan oleh kepala dinas kesehatan Kabupaten Bolmut Aly Dumbela. Menurutnya butuh kolaborasi dalam mencegah penyakit DBD.

Bacaan Lainnya

“Tentu harus ada kolaborasi,”ujar Dumbela saat ditanya terkait pendekatan one health dalam mencegah DBD di Bolmut.

Aly mengatakan saat ini di Bolmut sudah ada kasus DBD. Rata-rata kasusnya dari melakukan perjalanan luar daerah.
Pihaknya masih akan mengecek kembali berapa kasus DBD di awal tahun 2024 ini.

Pada wawancara sebelumnya, Dumbela, menuturkan dalam mencegah penyakit dari hewan ke manusia, perlu adanya tim dan kolaborasi dari instasi terkait.

“Sejauh ini sebenarnya sudah ada tim, tapi diakui belum maksimal,” ujarnya saat diwawancarai pada Selasa, 10 Oktober 2023 terkait bagaimana mencegah penyakit Zoonosis yaitu penyakit dapat ditularkan dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.

Alexandra Tatgyana Suatan, dari Indonesia One Health University Network (INDOHUN) mengatakan one health adalah pendekatan yang mengakui bahwa kesehatan manusia berkaitan erat dengan kesehatan hewan dan lingkungan kita bersama. Penerapan one health penting karena kesehatan manusia, hewan dan ekosistem saling bergantung dan dipengaruhi oleh perubahan yang cepat.

“Konsep one health adalah strategi global untuk memperluas kolaborasi dan komunikasi interdisipliner dalam semua aspek pelayanan kesehatan bagi manusia, hewan dan lingkungan,” ujarnya.

Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), drh. Dedi Candra, menyampaikan bahwa one health merupakan sebuah pendekatan kolaboratif dan terintegrasi dengan memobilisasi sektor, disiplin ilmu dan komunitas terkait di berbagai tingkatan masyarakat melalui komunikasi, kordinasi, kolaborasi dan peningkatan kapasitas.

Pakar zoonosis dari Fakultas Kedokteran Hewan UGM dan Ketua One Health UGM, Prof. Wayan Tunas Artama, mengatakan pendekatan one health merupakan pendekatan terbaik untuk mencegah zoonosis.

Menurutnya, kelangsungan hidup hanya dapat dicapai melalui kebersamaan. Di mana kelangsungan hidup sistem apapun baik manusia dan non-manusia bergantung pada sistem yang mengelilinginya pada tingkat besar atau kecil.

“Implementasi one health untuk mengendalikan zoonosis sangatlah penting,” ungkapnya.

Zoonosis adalah penyakit yang ditularkan dari hewan, baik hewan liar, hewan ternak, maupun domestik (hewan peliharaan), ke manusia. Patogen yang ditularkan pun bisa berupa bakteri, virus, parasit, dan jamur.

Diketahui nyamuk aedes aegypti pembawa virus dague penyebab penyakit demam berdarah dengue.

Dilansir dari laman Sehatnegeriku Virus dengue biasanya menginfeksi nyamuk aedes betina saat dia menghisap darah dari seseorang yang sedang dalam fase demam akut (viraemia).

Yaitu dua hari sebelum panas sampai lima hari setelah demam timbul. Nyamuk menjadi infektif 8-12 hari (periode inkubasi ekstrinsik) sesudah menghisap darah penderita yang sedang viremia dan tetap infektif selama hidupnya.

Setelah melalui periode inkubasi ekstrinsik tersebut, kelenjar ludah nyamuk bersangkutan akan terinfeksi dan virusnya akan ditularkan ketika nyamuk tersebut menggigit dan mengeluarkan cairan ludahnya ke dalam luka gigitan ke tubuh orang lain.

Setelah masa inkubasi di tubuh manusia selama 34 hari (rata-rata selama 4-6 hari) timbul gejala awal penyakit.

Gejala awal DBD antara lain demam tinggi mendadak berlangsung sepanjang hari, nyeri kepala, nyeri saat menggerakan bola mata dan nyeri punggung, kadang disertai adanya tanda-tanda perdarahan, pada kasus yang lebih berat dapat menimbulkan nyeri ulu hati, perdarahan saluran cerna, syok, hingga kematian. Masa inkubasi penyakit ini 3-14 hari, tetapi pada umumnya 4-7 hari.

DBD menyerang pembuluh darah yang menyebabkan indikator trombosit turun drastis. Kasus meninggalnya seseorang karena mengalami shock pembuluh darah.

Dalam mencegah DBD selama ini, kita mengenal Langkah ini biasa disebut dengan 3M plus, menguras tempat penampungan air.

Menutup tempat-tempat penampungan air. Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *