Menelusuri Jejak Banjir Bandang di Sungai Inomunga Bolmut

Pj Bupati Bolmut Sirajudin Lasena Saat Melihat Salah Satu titik longsor di desa Inomunga yang dilanda banjir bandang. (Foto Rahmat Tegila/Prokopim Pemkab Bolmut)

BOLMUT,SULAWESION.COM- Kayu berukuran besar tampak terlihat dipinggiran sungai desa Inomunga, Kecamatan Kaidipang, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut), Senin 4 Maret 2024 saat Penjabat (Pj) Bupati Sirajudin Lasena meninjau lokasi banjir desa Inomunga.

Deretan kayu tersebut dibawah banjir Bandang yang melanda desa Inomunga Kamis 29 Februari 2024 malam.

Bacaan Lainnya

Dari sungai, Pj Bupati bersama kepala desa Inomunga Sidin Datuela dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melihat tanah longsoran serta batu-batu berukuran besar di perbukitan.
Bekas-bekas banjir bandang masih tersisa dipinggiran sungai dan kebun warga. Menurut kepala desa dampak dari banjir bandang ini pihaknya mengalami masalah air bersih.

Sangadi sebutan kepala desa di Bolmut mengatakan wilayah sungai ini seringkali diambil pasirnya untuk dijual. Tapi setahun ini sudah tidak lagi.

Banjir bandang yang melanda desanya cukup membuatnya kaget. Pasalnya selama ini desa Inomunga sering terkena banjir. Tapi setelah berpuluh-puluh tahun lamanya baru kali ini banjir bandang.

“Peristiwa tersebut terjadi pada Kamis 29 Februari malam. Sekitar pukul 7 malam,”ujarnya.

Ditanya apakah sering terjadi penebangan pohon di wilayah hutan di Inomunga. Menurut Sangadi penebangan pohon memang ada. Tapi itu dulu. Tiga tahun terakhir ini tidak ada lagi.

Ia menuturkan perbukitan di Inomunga didalamnya kebanyakan batu lepas. Sehingga batu-batu ini terlepas banyak pohon yang roboh.

Selain itu, sangadi menambahkan wilayah yang terjadi longsoran sering terlihat hewan yaki. Menurutnya dirinya hampir sering melihat yaki.

“Biasanya dia turun dari hutan pada hari Selasa dan Kamis,”ungkapnya.

Walau demikian saat ini wilayah hutan yang terjadi longsor sudah tidak ada lagi perkebunan warga. Kalau dulu masih banyak.

Salah satu warga menuturkan saat itu banjir bandang berlangsung sekitar 15 menit melanda desanya.

Desa Inomunga sendiri memiliki hutan produksi dengan luas 433 Hektar (Ha). Yang menurut sangadi sebelah dari hutan tersebut adalah perkebunan yang masuk desa tetangga.

Sementara itu Pj Bupati Bolmut Sirajudin Lasena saat meninjau lokasi banjir langsung memerintahkan pimpinan OPD segera memperbaiki dampak kerusakan yang disebabkan oleh banjir bandang. Salah satunya kebutuhan air bersih.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bolmut Sofianto Ponongoa saat ditanya berapa warga yang terdampak banjir menurutnya saat ini masih dilakukan pendataan kembali.
Sejauh ini data yang masuk ada sekitar 200 warga yang terdampak.

Kepala dinas lingkungan Hidup Bolmut Hidayat Panigoro menambahkan pihaknya saat ini akan kembali melakukan penanaman pohon di wilayah Inomunga.

Pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Bolmut yang turut hadir melihat langsung dampak kerusakan akibat banjir bandang.

Sebelumnya dalam catatan BMKG Sulawesi Utara sebelum banjir bandang.
Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Sulawesi Utara Muhammad Candra Buana terkait hujan yang melanda Bolmut mengatakan saat ini wilayah Sulawesi Utara masuk pada masa pancaroba termasuk di wilayah Bolmut.

“Perlu diwaspadai terkait hujan dengan intensitas sedang hingga lebat karena pada masa pancaroba ini kecenderungan hujan dengan intensitas tersebut akan sering terjadi secara tiba-tiba,”ujarnya Jumat 1 Maret 2024.

Pemantauan terakhir hujan di Kaidipang tercatat sebanyak 110 mm dengan kriteria sangat lebat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *