Petani Curhat ke Sirajudin Lasena, Ternyata Ini Kendala Pupuk di Bolangitang Barat

Pj Bupati Bolmut Sirajudin Lasena Bersama Para Petani di Paku Selatan. (Foto Rahmat Tegila/Prokopim Pemkab Bolmut)

BOLMUT,SULAWESION.COM- Penjabat (Pj) Bupati Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) Sirajudin Lasena menyerahkan bantuan alsintan dan bibit jagung kepada petani untuk ketahanan pangan melalui Dana Desa (Dandes) tahap 1, bertempat di desa Paku Selatan Kecamatan Bolangitang Barat, Selasa 7 Mei 2024.

Program ketahanan pangan oleh pemerintah desa Paku Selatan ini digelar di area perkebunan dekat Bendungan.

Bacaan Lainnya

Menariknya salah satu tokoh masyarakat desa Paku Selatan Napol Panigoro mengungkapkan beberapa masalah yang jadi kendala bagi para petani.
“Diantaranya kelangkaan pupuk yang dirasakan oleh petani. Karena bagaimanapun bagusnya kesiapan lahan dan benih jika tidak ada pupuk maka akan sia-sia,”ujarnya.

Dirinya berharap pemerintah daerah agar memperhatikan masalah petani. Termasuk soal jalan pertanian/perkebunan dan bagaimana memperhatikan harga jagung.

Sementara itu mendengar keluhan tersebut Pj Bupati Bolmut Sirajudin Lasena segera mengambil langkah-langkah terkait keluhan para petani. Termasuk ketersedian pupuk.

Kepala bidang prasarana, sarana dan penyuluh dinas pertanian Bolmut Syarifuddin mengatakan saat ini memang Kecamatan Bolangitang Barat (Bolbar) belum ada pengecer pupuk bersubsidi.

“Jatah di Bolbar tahun ini Urea 246 ton NPK 213 ton. Kemudian ada penambahan lagi sehingga kemungkinan Bolbar kuotanya bertambah urea jadi 440 ton NPK jadi 462 ton,”ujarnya.

Di Bolangitang Barat belum ada yang bersedia jadi pengecer, ada yang suka tapi dari distributor tidak memenuhi syarat.

“Hanya saja informasi terakhir dari distributor sudah ada yang siap dan memenuhi syarat sekarang sementara penyelesaian administrasi sehingga memungkinkan besar minggu depan sudah berjalan,”katanya.

Pasalnya kendala ini mulai tahun 2024. Dari Bolangitang Barat belum ada penebusan.

“Jadi yang menentukan itu pengecer boleh atau tdk dari distributor, dinas hanya memberikan rekomendasi. Sudah lama kami memfasilitasinya,”ujarnya.

Sementara itu kuota Bolmut urea 2.046 ton menjadi setelah ada penambahan 3.479 ton NPK 1.755 ton menjadi 3.716 ton.

Sebelumnyan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan pupuk merupakan komoditas yang penting dalam usaha mencapai ketahanan dan produksi pangan nasional.

“Sayangnya, terbatasnya ketersediaan anggaran di awal tahun dan kenaikan harga pokok penjualan (HPP) mengakibatkan berkurangnya volume pupuk bersubsidi,”ungkapnya dilansir dari laman Kementan RI.

Mentan menambahkan, alokasi pupuk bersubsidi dirinci berdasarkan jenis pupuk, jumlah pupuk, dan sebaran wilayah. Sedangkan pertimbangan penetapan alokasi e-RDKK dan rincian alokasi per wilayah dengan mempertimbangkan luas baku sawah dan lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B).

“Musim tanam kedua ini diharapkan petani terus dapat meningkatkan produksi dan percepatan tanam tanpa khawatir akan ketersediaan pupuk,” ujarnya.

Adapun petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi harus tergabung ke dalam Kelompok Tani (Poktan) dan terdaftar dalam e-RDKK dan SIMLUHTAN.

Pendataan petani penerima melalui e-RDKK dapat dievaluasi 4 bulan sekali pada tahun berjalan, sehingga data petani penerima dan kebutuhan dapat dilakukan pembaharuan ketika sistem e-RDKK dibuka.

“Pemerintah berharap kebijakan yang diambil ini mendapatkan dukungan dari seluruh pihak, sehingga tugas pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan terus mendapat kepercayaan dari masyarakat,” terangnya.

Mentan Amran memastikan petani tidak usah khawatir atas ketersediaan pupuk. Dikatakannya alokasi pupuk bersubsidi masih banyak untuk tahun ini.

“Pada musim tanam kedua dan selanjutnya bisa dilakukan percepatan tanam dan produksi karena pemerintah telah menyiapkan pupuk bersubsidi sesuai dengan alokasinya,”ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *