Rekomendasi Tim Pakar Soal Penanganan Stunting di Bolmut

Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPA) Bolmut menggelar rapat peningkatan kapasitas petugas kesehatan dalam penentuan pengukuran balita Stunting tahun 2023, bertempat di aula Pohohimbunga Bapelitbangda, Rabu 13 Desember 2023. Foto Fandri Mamonto

 

BOLMUT,SULAWESION.COM– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPA) Bolmut menggelar rapat peningkatan kapasitas petugas kesehatan dalam penentuan pengukuran balita Stunting tahun 2023, bertempat di aula Pohohimbunga Bapelitbangda, Rabu 13 Desember 2023.

Dalam materi pelatihan penjaringan stunting, dr Hubert Tatara, Sp.A mengatakan ada 84 anak yang terjaring stunting di Kabupaten Bolmut.

Dalam pemaparannya puskesmas Ollot yang tertinggi anak yang terjaring stunting ada 16 anak. Disusul puskesmas Boroko 14 anak, puskesmas Bolangitang 13 anak, puskesmas Sangkub dan Bohabak 10 anak, puskesmas Buko 6 anak, puskemas Bintauna Pantai 4 anak.

Selanjutnya Puskesmas Sangtombolang 4 anak, Puskesmas Tuntung, Mokoditek, Biontong masing-masing 2 anak dan Puskesmas Bintauna 1 anak.

Dari penjelasannya ada beberapa rekomendasi dalam menangani stunting di Bolmut. Bagi petugas kesehatan dimana ada pembinaan petuga gizi puskesmas, kader, dokter puskesmas, dan lintas sektor mengenai pentingnya mengatasi stunting.

Pelatihan pengisian formulir dan pendataan kasus stunting. Penggantian dan penyetaraan alat antropometri yang sesuai dengan standar seluruh puskesmas. Pelatihan mengisi kurva menggunakan WHO Antro.

Selanjutnya rekomendasi dengan sasaran Bayi bawah dua tahun (baduta) dan Bayi bawah lima tahun (Balita). Dilakukan pemeriksaan antropometri secara akurat oleh petugas gizi puskesmas atau kader yang sudah dilatih pemantauan tumbuh kembang.

Pemeriksaan dan screening secara detail oleh Dokter Puskesmas sesuai Wilayah kerja. Wajib untuk bertemu dengan dokter spesialis anak pada awal Intervensi dan evaluasi setiap 1 kali per bulan.

Wajib dibawa ke Posyandu setiap minggu untuk diukur antropometri dan pantau anjuran dari dokter spesialis anak. KIE pola makan yang benar untuk ibu menyusui dan Balita (bisa menggunakan buku KIA).

Pemantauan pemberian asupan gizi yang adekuat. Konseling ke Ahli gizi anak di posyandu/puskesmas. Koordinasi dengan dinsos bagi yang tidak punya BPJS serta KIE terkait pola asuh, PHBS dan lingkungan sehat. Dan dirujuk ke tumah sakit bila Baduta atau Balita sakit.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *