Tingkatkan Gizi Anak dan Ibu Hamil KEK, Puskesmas Tuntung Buat Program PMT Pangan Lokal

puskesmas Tuntung, Kecamatan Pinogaluman menggelar launching Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita dengan masalah gizi, Senin 9 September 2024, di desa Duini. (Dok DPPKBPPPA Bolmut)

BOLMUT, SULAWESION.COM- Dinas Kesehatan (Dinkes) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) melalui puskesmas Tuntung, Kecamatan Pinogaluman menggelar launching Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal bagi balita dengan masalah gizi, Senin 9 September 2024, di desa Duini.

Selain bagi balita dengan masalah gizi, PMT ini juga diberikan kepada ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK). Kegiatan ini sendiri dibuka oleh Penjabat (Pj) Sekda Bolmut Abdul Nazarudin Maloho.

Bacaan Lainnya

Dimana sebelumnya menurut Sekda penanggulangan stunting di Bolmut harus menjadi tanggung jawab seluruh elemen masyarakat tidak terkecuali.

Sementara itu kepala dinas kesehatan Bolmut Ali Dumbela mengatakan program ini sangat baik dalam penanggulangan masalah gizi, terutama pada balita dan ibu hamil.

“Dengan pencanangan yang diinisiasi oleh puskesmas Tuntung dam para kepala desa wilayah kerja puskesmas tuntung, program ini merupakan kolaborasi anatara dinas kesehatan dan para kepala desa dimana program ini semua kader diberikan cara melalui demo masak tentang cara pemberian menu makanan yang baik dan bergizi,”ujarnya.

Kepala dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) Bolmut Yani Lasama menambahkan tentunya dengan adanya program yang digagas oleh puskesmas Tuntung dan desa ini merupakan rangkaian kegiatan dalam pencegahan stunting.

“Pangan lokal dapat menjadi menu dapur sehat atasi stunting. Apalagi diketahui pangan lokal adalah sumber kebutuhan gizu ibu dan anak.Tata kelolanya juga melibatkan masyarakat dan Tim pendamping keluarga,”katanya.

Terpisah kepala puskesmas Tuntung Nining Harmain mengatakan program ini menyasar tujuh desa di wilayah Puskesmas Tuntung.

Dari tujuh desa ini ada 107 Balita yang mendapat pemberian makanan tambahan dan empat orang ibu hamil KEK.

“Menurutnya program ini berkat kerjasama dan melibatkan pemerintah desa, kader hingga masyarakat,”ujarnya.

Dengan adanya kegiatan pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal bagi balita dengan masalah gizi dan ibu hamil KEK ini diharapkan dapat meningkatkan status gizi balita dengan masalah gizi dan ibu hamil KEK. **

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *