KENDARI, SULAWESION.COM – Kebijakan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) dengan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dianggap tidak hanya merugikan, melainkan juga menyengsarakan rakyat Indonesia.
Hal itu diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Generasi Muda Mathla’ul Anwar – Sulawesi Tenggara (DPW GEMA MA Sultra) Abdul Ganiru, pada Minggu (4/9/2022).
Menurutnya, selain menyengsarakan rakyat, kebijakan ini juga sangat bertentang dengan prinsip pemulihan ekonomi rakyat dan negara pasca pandemi covid-19 yang telah memporak-porandakan kesehatan rakyat dan emonomi negara.
“Ini sebenarnya pemerintah Indonesia mengambil kebijakan sangat bertentangan dengan upaya pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19,” ujarnya.
Dikatannya DPW Gema MA Sultra ini, naiknya harga BBM ini akan merembet kepada banyak aspek kebutuhan masyarakat. Di beberapa sektor juga sangat berdampak.
“Khususnya di Sultra, belum 24 jam pasca dinaikkannya harga BBM, sangat terasa sekali dampaknya,” ujar Abdul Ganiru.
Pria yang pernah menjabat Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Wakatobi itu, belum 24 jam berlalu pasca dinaikkannya harga BBM, sangat terasa sekali dampaknya.
“Diantara sektor yang berdampak besar saat ini adalah sektor perhubungan. Seluruh pemilik kapal sudah mengumumkan kenaikan tarif sewa jasa naik kapal,” jelasnya.
“Salah satu yang fantastis rute Wanci-Kendari yang tadinya 125 ribu mahasiswa dan 155 ribu umum, kini merata menjadi 240 ribu,” tambahnya.
Bahkan di Kota Kendari, belum setengah hari perubahan harga BBM, harga gas yang tadinya dibeli 24 ribu, dieceran sudah menjual dengan harga 35 ribu.
Kebijakan ini ujar lelaki yang disapa Ganiru itu perlu ditinjau kembali karena tidak merepresentasikan keinginan dan kondisi rakyat Indonesia hari ini, khususnya kalangan ekonomi menengah ke bawah.
Banyak masyarakat yang susah akibat pandemi covid-19, kini disusahkan lagi dengan harga BBM yang melambung yang berakibat kepada kebutuhan primer masyarakat. Padahal, tren harga minyak dunia sama sekali tidak naik dan justru mengalami penurunan.
Sehingga dengan tegas DPW GEMA MA Sultra menolak kenaikan harga BBM itu karena dianggap tidak berpihak kepada kepentingan masyarakat.
Lukman Al Hakim | Guesman Laeta