Diskusi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manado di Sairasa Manado, Sabtu (28/10/2023). (Foto: GMNI Manado)
MANADO, SULAWESION.COM – Konstelasi politik nasional maupun lokal merupakan isu hangat yang kerap dijadikan pembicaraan empuk para akademisi, aktivis maupun elemen masyarakat sipil lainnya.
Apalagi pertarungan pada pemilu 2024 mendatang. Proses demokrasi yang seharusnya berimplikasi pada semua ragam sektoral tidak menjadi tumpang tindih akibat kepentingan segelintir pihak.
Hal ini pun diejawantahkan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manado melalui sesi diskusi di Sairasa Manado, Sabtu (28/10/2023).
Mengusung tema “Menuju Pemilu 2024 Pemuda dalam Pusaran Politik Dinasti: Tinjauan Nasional dan Lokal”, diskusi GMNI Manado menghadirkan sejumlah pemateri diantaranya Andre Mongdong (Pengamat politik/Ketua PA GMNI Manado), Valentino Lumowa (Akademisi/Pengajar Filsafat) dan Nono SA Sunampouw (Antropolog/Peneliti).
Dilansir dari Actadiurna.id, Ketua DPC GMNI Manado Taufik Poli mengungkapkan tujuan diskusi ini lebih kepada membangun kesadaran politik kepada kawula muda.
“Tujuannya tidak sekadar mendiskusikan soal politik dinasti dan pemuda, tapi juga membangun sikap terhadap itu,” ungkap pria jebolan Universitas Pembangunan Indonesia ini.
Salah satu peserta diskusi publik Dani Manik menyampaikan bahwa ini merupakan keputusan yang tepat sebagai wawasan yang membuka pandangan terhadap isu-isu politik dinasti yang dibangun Jokowi.
Ia menambahkan harapannya dari adanya diskusi tersebut.
“Mungkin harapan saya dari adanya diskusi ini, kita sebagai pemuda juga bisa kritis dalam hal ini dan jangan diam terhadap keputusan yang menciderai konstitusi dan keputusan yang menghilangkan martabat dari demokrasi itu sendiri,” tutupnya berharap.