MANADO, SULWESION.COM – Tidak berlebihan rasanya jika malam itu menjadi malam yang akan selalu dikenang oleh seluruh anggota Manado Theater Holic (MTH).
Pasalnya, pertunjukan drama yang mereka garap sukses digelar dan mendapat perhatian dari para penonton dan pelaku seni pertunjukan.
Mengusung isu kesehatan mental, pementasan drama yang diberi judul “Semicolon” karya Richard Juandi Salensehe ini berhasil menguras air mata, beragam ungkapan apresiasi dan riuh tepuk tangan penonton yang memenuhi Auditorium Radio Republik Indonesia (RRI) Manado, Sulawesi Utara, Jumat-Sabtu (22-23/3/2024).
“Respon emosional penonton saat menyaksikan pementasan ini benar-benar terasa dan tercipta secara alami. Artinya pementasan yang kami suguhkan layak untuk dinikmati,” ungkap Eljino Lumempouw selaku Sutradara.
Banyak pengorbanan dan curahan emosional yang dilalui ataupun dirasakan saat menggarap pementasan drama ini.
Namun kemudian semua itu bisa terlewati karena faktor kekeluargaan yang sangat erat di dalam organisasi Manado Theater Holic.
“Pertunjukan itu bukan semata-mata bertujuan untuk mencari popularitas melainkan sebuah ajang untuk mempersatukan kembali tiap-tiap anggota yang ada di dalam MTH,” ujar Richard Juandy Salensehe.
Di akhir pementasan Komunitas Cegah Bunuh Diri sangat mengapresiasi karya pementasan ini yang juga bagian dari kampanye mereka.
“Setiap orang punya caranya, ini cara kami, empati dan kepedulian buat para pejuang kesehatan mental. Terima kasih Manado Theater Holic,” ucap Founder Komunitas Cegah Bunuh Diri Hanna Manoreh.
(***)