KOTAMOBAGU.SULAWESION.COM- Mewakil Wali Kota Kotamobagu Ir Hj Tatong Bara, Sekretaris Daerah Sofyan Mokoginta SH, membuka pelaksanaan kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Tahunan (RAT) Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2023.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di ruang rapat Bappelitbangda Kota Kotamobagu, Jln Kampus Mogolaing, Jumat (21/10/2022).
Sekretaris Daerah Sofyan Mokoginta SH, menjelaskan, percepatan pencegahan dan penurunan stunting menjadi program prioritas nasional. Presiden menargetkan angka prevalensi stunting di tahun 2024 sebesar 14% atau 3,5% Pertahun.
“Kondisi stunting Kota Kotamobagu pada tahun 2020 menunjukkan sinyal bahwa perlunya peningkatan manajemen penyelenggaraan pelayanan dasar, sehingga pelayanan untuk mencegah dan menurunkan prevalensi stunting.
Perlu dalam skala dan kualitas yang memadai serta sampai secara lengkap pada kelompok sasaran prioritas, yaitu ibu hamil, ibu menyusui, anak-anak usia di bawah dua tahun serta remaja putri,” ucap Sofyan.
Lebih lanjut Sofyan menjelaskan, Telah menetapkan keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor KEP.10/M.PPN/HK/02/2021 tentang penetapan perluasan Kabupaten/Kota lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi tahun 2022.
“Hal ini perlu menjadi perhatian kita bersama karena Kota Kotamobagu menjadi salah satu daerah, yang ditetapkan sebagai lokasi fokus intervensi penurunan stunting terintegrasi,” ujarnya.
Selain itu Sofyan menjelaskan, berdasarkan data Dinas Kesehatan Kotamobagu, pengukuran bulan Agustus 2022, prevalensi stunting di Kota Kotamobagu mencapai 4,9% atau sebanyak 294 balita stunting, data ini menunjukan kenaikan dari sebelumnya 3,86% atau sebanyak 271 Balita stunting.
BACA JUGA: Pilsang/Pilkades Moyag Tampoan Kotamobagu: Abram Suangi dan Himawan Mamonto Beda 4 Suara
“Sedangkan berdasarkan gelar data hasil analisis situasi (Aksi 1) diperoleh 12 Desa dan Kelurahan lokasi fokus tahun 2023 penanganan percepatan penurunan stunting.
Yaitu Kelurahan Kotamobagu, Desa Pontodon Timur, Desa Sia, Kelurahan Biga, Upai, Desa Moyag Tampoan, Kelurahan Sinindian, Desa Bungko, Kopandakan I, Poyowa Besar I, Poyowa Besar II dan Desa Poyowa Kecil,” ujarnya lagi.
Sofyan berharap melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Rencana Aksi Tahunan Percepatan Penurunan Stunting.
BACA JUGA: Tiga Calon Kepala Desa Gugat Hasil Pilsang di Kotamobagu
“Dapat diperoleh berbagai masukan, saran maupun rekomendasi yang dirumuskan secara bersama para pemangku kepentingan (stakeholder) bagi penyusunan agenda pembangunan berkelanjutan di Kota Kotamobagu,” pungkasnya.
Diketahui Narasumber dalam FGD yang dihadiri jajaran OPD Pemkot Kotamobagu ini, berasal dari Tim Task Force Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Utara Dr Valentino Lumowa, SS MA dan Dra Shelley Sondakh.
Nuxbuhang | GL