Capaian Kunjungan Posyandu Masih Rendah, Pemkot Kotamobagu Serukan Percepatan Penanganan Stunting

Foto bersama Sekda Kotamobagu Sofyan Mokofinta usai kegiatan, Diseminasi dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Kajian dan Analisa Kasus Stunting tahun 2023, Hotel Sutan Raja, Jumat (3/11/2023)//Foto: Istimewa

 

KOTAMOBAGU, SULAWESION.COM- Dalam sebuah kegiatan Diseminasi dan Rencana Tindak Lanjut Hasil Kajian dan Analisa Kasus Stunting tahun 2023 yang diadakan di Hotel Sutan Raja, Jumat (3/11/2023).

Pada kesempatan tersebut Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kotamobagu, Sofyan Mokoginta, mengungkapkan keprihatinannya terkait rendahnya persentase capaian kunjungan ke Posyandu oleh Dinas Kesehatan Kota Kotamobagu.

“Pemerintah wajib memberikan akses pelayanan terhadap masyarakat dalam berbagai bidang seharusnya 100 persen. Kalau capaian layanan kita baru 40an persen, ini masih sangat jauh. Bagaimana percepatan penanganan stunting bisa teratasi kalau kunjungan ke Posyandu saja masih sangat rendah,” tegas Sofyan Mokoginta.

Lebih jelas Sofyan menjelaskan, pada tahun 2024, Pemerintah pusat menetapkan target stunting sebesar 14 persen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).

“Namun, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022, Kota Kotamobagu masih berada di angka 22,9 persen,” ujar Sofyan.

Sofyan Mokoginta juga mengungkapkan bahwa data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) Kota Kotamobagu menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun.

Data ini, yang akurat berdasarkan nama dan alamat, seharusnya memudahkan intervensi penanganan stunting karena sasarannya lebih jelas.

“Ini berkali-kali saya ingatkan dalam pertemuan tentang penanganan stunting, bahwa Kota Kotamobagu masih sangat jauh dengan target Pemerintah Pusat lewat RPJMN yaitu 14 persen pada tahun 2024. Kita butuh upaya dan kerja keras secara bersama dari perangkat daerah yang didukung berbagai elemen masyarakat,” ujar Sofyan Mokoginta.

Sofyan Mokoginta juga mengingatkan para Camat, Lurah, dan Sangadi untuk proaktif dalam kerjasama untuk penanganan stunting di wilayah masing-masing.

“Ini tentu berkat kerja keras berbagai pihak dalam melakukan pengukuran terhadap sasaran balita yang pada tahun 2023 ada sebanyak 7.248, dimana pada bulan Agustus sudah mencapai 89,4 persen.

Saya minta agar bisa terus dimonitoring dan dievaluasi, dengan begitu pola intervensi kita akan tepat sasaran. Kepada para Camat, Lurah dan Sangadi saya minta agar proaktif untuk kerjasamanya dalam penanganan stunting di wilayah masing- masing,” pungkasnya.*

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *