MAKASSAR,SULAWESION.COM— Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan dalam mengembangkan Bahasa dan Sastra Daerah kini membuahkan hasil.
Kemarin, Senin (13/2/2023) Gubernur Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan, Dr. Setiawan Aswad, M. Dev, Plg menerima piagam penghargaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadien Anwar Makarim, di Jakarta.
Mendikbud-Ristek mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan kepada Gubernur Sulsel atas dukungan, kerjasama dan kontribusinya dalam mensukseskan program pelestarian Bahasa Daerah dalam platform Merdeka Belajar Episode ke-17 Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2022.
“Alhamdulillah Bapak Gubernur menerima penghargaan ini dan diminta untuk berbicara di Unesco mewakili Indonesia di Kota Paris, Prancis,” ujar Setiawan Aswad.
Pengembangan dan pembinaan Bahasa Daerah di Sulsel tergolong tinggi.
Setiawan Aswad mengatakan, Sulsel sudah punya Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Bahasa Daerah, menjadikan pelajaran Bahasa daerah (Bugis, Makassar dan Toraja) sebagai pelajaran muatan lokal, dan setiap hari Rabu wajib berbahasa daerah.
Berdasarkan data Unesco, terdapat 200 Bahasa Daerah yang telah mengalami kepunahan di dunia selama 30 tahun terakhir.
Khusus di Indonesia sendiri, ada sekitar 718 bahasa daerah, 25 terancam punah, 6 dinyatakan kritis, dan 11 bahasa daerah telah punah.
Penyebab utama kepunahan Bahasa daerah tersebut, kata Setiawan disebabkan tidak lagi menggunakan dan mewariskan bahasanya kepada generasi berikutnya.