Dies Natalis ke-1 Fomajasilo di Sulut: Perkokoh Tradisi Kebudayaan “Jiko Makolano” Halbar

Dies natalis ke-1 Fomajasilo di Sulut di Mountain Springs Swimming Pool Aquwar Warembungan, Kabupaten Minahasa, Minggu 1 Desember 2024. (Foto: Fomajasilo)

MANADO, SULAWESION.COM – Pulau Halmahera, secara historis tidak lepas daripada daerah penghasil rempah-rempah paling terkenal di Indonesia. Pulau yang terletak di Provinsi Maluku Utara (Malut) ini, menjadi wilayah pertama incaran penjajah kolonial karena sumber daya alamnya yang kaya.

Hal ini yang kemudian memantik semangat forum mahasiswa Jailolo Sahu Ibu Loloda (Fomajasilo) di Sulawesi Utara (Sulut), melalui pelaksanaan dies natalis ke-1 yang bertajuk “Membangun Semangat Solidaritas dan Bangkit Bersama Ciptakan Masa Depan Fomajasilo yang Lebih Baik”.

Bacaan Lainnya

Dies natalis yang dilaksanakan di Mountain Springs Swimming Pool Aquwar Warembungan, Kabupaten Minahasa, Sulut, Minggu (1/12/2024) itu, dihadiri lintas paguyuban maupun cipayung plus.

Ketua Umum Fomajasilo, Stefani Abram, kepada media ini menjelaskan, dies natalis itu merupakan momentum yang sangat istimewa.

Dia mengatakan, hal itu bukan sekadar peringatan hari lahir organisasi, melainkan rekam historis melihat perjalanan setahun yang telah dilewati bersama.

Apalagi Fomajasilo yang keseluruhan anggotanya berasal dari Kabupaten Halbar, Malut, mempunyai cita-cita untuk memperkokoh kembali tradisi kebudayaan Jiko Makolano sebagai daerah yang kaya akan rempah rempah.

“Tepat satu tahun yang lalu, Fomajasilo resmi didirikan dengan semangat persatuan, solidaritas, dan komitmen untuk membawa perubahan yang positif,” jelas Stefani, mahasiswi yang menuntut ilmu di Universitas Trinita Manado ini, Selasa (3/12/2024).

“Meski usia organisasi kita masih sangat muda, kita telah membuktikan bahwa semangat, kerja keras, dan kebersamaan, mampu membawa kita mencapai berbagai capaian yang membanggakan,” jelasnya lagi.

Di sisi lain, dirinya merasa bangga menilik organisasi ini berkembang begitu pesat dalam waktu yang relatif singkat.

“Saya ingin menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam perjalanan Fomajasilo hingga saat ini. Kepada para pendiri, pengurus, dan anggota, dedikasi kalian adalah fondasi kokoh yang menjadikan organisasi ini kuat,” sebut Stefani.

Dia berharap, Fomajasilo akan terus berkembang menjadi organisasi yang mampu memberikan dampak positif, baik bagi anggotanya maupun masyarakat luas.

“Mari kita terus bersinergi dan berkontribusi demi masa depan yang lebih baik. Semoga Fomajasilo semakin jaya, solid, dan terus memberi manfaat bagi banyak pihak,” harapnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *