Ini Penjelasan Kepala BPMP Sulut Mengenai Esensi Anugerah Mapalus Pendidikan 2023

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulawesi Utara Febri HJ Dien ST MInf Tech (Man) saat diwawancarai awak media usai Malam Anugerah Mapalus Pendidikan 2023 di Hotel Luwansa, Kota Manado, Rabu, 22 November 2023. (Foto: Adi Sururama)

MANADO, SULAWESION.COM – Perhelatan Malam Anugerah Mapalus Pendidikan Sulawesi Utara (Sulut) 2023 sukses digelar di Hotel Luwansa, Kota Manado, Rabu (22/11/2023) malam.

Bacaan Lainnya

Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Sulut Febri HJ Dien ST MInf Tech (Man) menjelaskan kegiatan itu merupakan ajang penghargaan bagi stakeholder terkait yang mempunyai kontribusi nyata untuk mutu pendidikan.

“Sebuah anugerah bagi stakeholder pendidikan di Sulut yg dianggap punya kontribusi nyata terhadap mutu pendidikan di Sulut,” jelas Febri saat diwawancarai awak media usai kegiatan berlangsung.

Febri menuturkan Anugerah Mapalus Pendidikan Sulut 2023 dan Refleksi Intervensi Penguatan Literasi adalah ajang kolaborasi pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

“Ini menjadi tingkat awal bagi kita kalau kolaborasi dari pemerintah pusat dan daerah dilakukan dengan sepenuh hati dan dilakukan dengan baik,” tuturnya.

Penilaian kriteria Anugerah Mapalus Pendidikan Sulut 2023 berdasarkan dashboard yang ada di Kemendikbudristek yang berbasis data dan tidak bisa diutak-atik.

Febri mengungkapkan ada beberapa penghargaan yang diterima oleh satuan pendidikan yaitu sekolah, operator perorangan/dapodik, dinas pendidikan, Pemda, mitra kerja BPMP Sulut yaitu Bank Indonesia dan Honda serta beberapa pihak yang merupakan mitra kerja baru seperti Bappeda dan Bapelitbangda.

Menurut Febri hal ini merupakan penghargaan awal karena dari beberapa pembicaraan sebelumnya ke depan penghargaan mapalus pendidikan akan menjadi agenda tetap.

“Mapalus pendidikan ini merupakan agenda BPMP Sulut tetapi ke depan akan menjadi agenda pemerintah daerah, ini menunjukan kolaborasi antara Pemda dan Kemendikbudristek,” ungkapnya.

Ia menerangkan esensi Mapalus tidak lain berasal daripada sikap moral dan sosial masyarakat Sulut yang sudah diimplementasikan sejak masa lampau.

“Yang disebut pertama kata “Mapalus” ini cuma ada di Sulawesi Utara, kita bermapalus artinya kita “Bergotong Royong” karena bidang pendidikan ini tidak hanya dilaksanakan oleh Kemendikbudristek, tidak hanya dilaksanakan oleh dinas pendidikan, tidak hanya dilaksanakan oleh sekolah tetapi oleh semua pihak,” terang Febri.

“Kalau kita kolaborasi dipastikan pendidikan Sulut ke depan meningkat, kita tidak bisa bekerja parsial, jangan cuma bekerja di tingkat provinsi, jangan cuma bekerja terkutang-kutang di kabupaten/kota, kita harus sinergi dan BPMP Sulut menjadi tempat kolaborasi banyak pihak,” sambungnya.

Sebagai putra daerah, Febri mempunyai motivasi khusus bagaimana pendidikan di Sulut dikerjakan bersama-sama, seperti hal-hal yang tidak bisa BPMP tangani ditangani oleh dinas, yang tidak bisa ditangani oleh dinas ditangani oleh BPMP, yang tidak bisa ditangani BPMP ditangani oleh kabupaten/kota atau beberapa pihak termasuk stakeholder lain atau pihak ketiga. Apalagi komitmen Pemprov Sulut dalam menunjang program-program prioritas Kemendikbudristek, yang kemudian diapresiasi langsung.

Lanjut Febri, Pemprov Sulut melalui Gubenur Olly Dondokambey telah mengeluarkan surat keputusan (SK) tentang Tim Transformasi Pendidikan, ini melibatkan melibatkan banyak pihak.

“Ketuanya pak sekprov, wakil ketuanya asisten satu dan ibu kadis pendidikan, saya diminta menjadi ketua harian. Di dalamnya ada dari BGP, ada dari dinas-dinas kominfo dan sebagainya, jadi ini lintas sektoral. Ini belum berjalan, ini baru dapat SK, kita baru pertemuan awal dan ke depan akan kita lanjutkan dengan beberapa kegiatan, karena juga belum ada platformnya dan belum ada webmapnya,” tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *