MANADO, SULAWESION.COM – Di momentum peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2024, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara bersikukuh terhadap komitmennya untuk memerangi penyalahgunaan narkoba.
Narkoba menjadi momok menakutkan bagi generasi milenial maupun gen z. Apalagi gempuran teknologi turut mempengaruhi aksesibilitas informasi yang kerap dijadikan ladang target orang-orang tidak bertanggungjawab.
Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw menegaskan upaya Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara tidak main-main memberantas peredaran narkoba.
Ia menegaskan komitmennya saat menghadiri peringatan (HANI) tahun 2024 yang digelar di Aula Mapalus Kantor Gubernur Sulawesi Utara Jl 17 Agustus Kota Manado, Rabu (26/6/2024).
Menurut Kandouw semua negara punya komitmen yang sama bahwa narkoba harus menjadi musuh bersama..Dimana dampaknya dapat menghancurkan sendi-sendi kehidupan dalam keluarga, masyarakat bangsa dan negara.
Apalagi saat ini, beber Kandouw, peredaran narkoba justru semakin masif dan terstruktur.
“Kita tahu persis bagiamana bahayanya, luar biasanya dampak kehancuran yg disebabkan oleh narkoba,” ucapnya tegas.
Ia mengajak semua pihak dan seluruh komponen untuk bersinergi dan bergotong royong memberantas peredaran narkoba.
“Tidak mungkin pihak BNN dan kepolisian bekerja sendiri. Ini harus jadi kerja bersama dan kolektif. Semua stakeholder harus kita keroyok menghadapi bahaya laten narkoba ini,”.ajaknya.
“Teman-teman mahasiswa, pelajar juga jadi garda terdepan dalam menciptakan masyarakat yang bersih dari narkoba,” sambungnya.