MANADO, SULAWESION.COM – Untuk memastikan suksesnya penyelenggaraan pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak 2024, KPU Sulawesi Utara (Sulut) secara optimal merampungkan persiapan pengadaan logistik tahap satu.
Pengadaan jenis logistik tahap satu meliputi seluruh kebutuhan atau perlengkapan untuk pemungutan suara yang akan disalurkan ke 15 kabupaten/kota di Sulut. Seperti kotak suara, tinta, bilik pemungutan suara, segel kertas, segel plastik, sampul kertas biasa, sampul kertas
kubus, dan alat kelengkapan TPS.
“Sejak awal pengadaan logistik dilakukan dengan prinsip-prinsip yang transparan, logistik yang diadakan harus memenuhi standar mutu yang ditetapkan KPU RI,” jelas Ketua KPU Sulut Kenly Poluan saat membuka Rapat Koordinasi Persiapan Pengadaan Logistik Tahap Satu Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota Tahun 2024 di Novotel Manado Golf Resort and Convention Center, Kamis (22/8).
Poluan mengatakan pengadaan logistik tahap satu akan dilakukan pada 1 September, sedangkan tahap dua pada 1 Oktober. Menurutnya, ada ketentuan yang akan dijadikan acuan, terutama elemen dan perlengkapan yang harus diadakan.
Sebelum diadakannya proses pengadaan logistik tahap satu, Poluan bilang, seluruh sekretaris dan jajaran KPU baik provinsi dan kabupaten/kota sudah melakukan persiapan teknis melalui pelatihan yang dilakukan selama 10 sampai 15 hari.
Poluan menambahkan, selain proses pengadaan logistik dilakukan secara transparan, spesifikasinya pun harus jelas. Hal itu bertujuan agar proses di penyedia/tender betul-betul dikawal dengan baik.
“Supaya tidak ada yang rusak, kita bisa hitung bersama-sama. Salah satu yang saya evaluasi dari pemilu 2024 baru-baru, karena desain dan tata ruang proses pengelolaan tidak bagus, baku cako (amburadul), seperti pasar,” tambahnya.
Dalam pengadaan logistik tahap dua nanti, Poluan kembali memastikan akan memperhatikan ruangan penyimpanan logistik. Kondisi ruangan yang luas dan tertata rapih akan mempermudah pekerjaan seluruh jajaran/staf yang terlibat.
“Kita siapkan gudang dan tempat untuk kita bekerja dengan banyak orang. Kita berpikir sampai pengolahan surat suara. Jangan kita berpikir terkait kotak dan bilik suara, kita berpikir kalau kita bekerja,” kuncinya.