MANADO, SULAWESION.COM – Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey meyakini keberadaan Benny Rhamdani sebagai Ketua Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) akan memberi dampak positif bagi Sulawesi Utara (Sulut).
Hal ini disampaikan Olly Dondokambey saat memberi sambutan dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) ke-15 BP2MI dan Sosialisasi Undang-Undang Nomor 18 tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Aula Mapalus kantor Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Kota Manado, Jumat (15/7/2022).
“Kami masih ada keterbatasan, namun saya yakin BP2MI dapat membantu untuk mendorong setiap Pemkab dan Pemkot. Karena saya yakin kepada Benny Rhamdani yang adalah kader Sulut yang akan membawa dampak positif,” kata Olly Dondokambey.
Gubernur Sulut juga setuju bahwa PMI harus dilindungi karena membawa sumbangan devisa yang besar kepada negara.
“Semoga Rakortas ini dapat makin mendorong pemda untuk memberikan pelayanan kepada calon PMI dan PMI, khususnya yang berasal dari wilayah Sulut,” ungkap Olly.
Benny Rhamdani menyampaikan bahwa Undang-Undang 18 tahun 2017 adalah bentuk kehadiran Negara dalam memberikan pelayanan terbaik bagi PMI.
“Di pemerintahan Presiden Joko Widodo barulah hadir undang-undang yang revolusioner ini. Ini menunjukkan keberpihakan kepada pelindungan PMI, salah satunya melalui pembangunan fasilitas di bandara,” ujar Brani, sapaan Benny Rhamdani.
Mantan Anggota DPRD Sulut ini mengungkap bahwa PMI asal Sulut pada tahun 2016 hingga 13 Juli 2022 adalah sebanyak 2.783 orang atau setara dengan 397 orang per tahun.
Ia juga mengungkapkan apresiasi kepada Gubernur Sulut atas terjalinnya berbagai nota kesepakatan dengan 11 Pemda/Pemkot di wilayahnya.
“Dari berbagai kesepakatan bersama tersebut, kami mengharapkan komitmen dari seluruh Pemda/Pemkot dalam hal pelindungan PMI dan komitmen politik anggaran dengan alokasi penganggaran di APBD,” lanjut mantan Senator DPD RI dari Dapil Sulut ini.
Yang menarik perhatian khusus Kepala BP2MI untuk masyarakat Sulut, adalah perjuangannya tempat pelatihan calon PMI ada di wilayah Sulut.
“Kami sudah sepakati dengan pihak Jepang. Ke depan, pelatihan calon PMI untuk Jepang akan dibuka di Sulut untuk wilayah Indonesia bagian timur. Demikian juga untuk Korea, jadi jangan hanya Jawa sentris,” pungkas Benny.
Ali Mokoginta | Guesman Laeta