MANADO-Bijak dalam bermedia sosial, menjadi salah satu indikator kemajuan kemampuan literasi digital masyarakat.
Meskipun saat ini, keterampilan masyarakat Indonesia dalam Literasi Digital, termasuk dalam bermedia sosial, masih jauh dari harapan.
“Survey yang dilakukan Microsoft, tahun 2020 menunjukkan Indonesia berada di urutan ke-29 dari 32 negara yang disurvei, dengan tingkat kesopanan yang paling rendah di Asia Tenggara” kata Rut Rismanta Silalahi kepada media ini, Rabu 26 April 2023.
Rut akan menjadi salah satu pembicara dalam kegiatan webinar bertajuk “Menjadi Netizen yang Bijak dalam Bermedia Sosial” yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) pada Jumat, 28 April 2023.
Rut melanjutkan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi netizen Indonesia dianggap kurang sopan di Medsos. Antara lain karena mereka menganggap sedang berhadapan dengan sebuah akun, yang mereka pun tidak mengetahui siapa sebenarnya di balik akun itu.
“Unsur anonim dalam bermedia sosial, memungkinkan para netizen untuk melakukan atau berkomentar apapun semau mereka. Mereka menganggap bahwa keberadaan mereka tidak akan diketahui,” jelas Rut.
Oleh karena itu, sebaiknya kata Rut, para netizen harus punya kemampuan untuk melakukan pertimbangan terlebih dahulu sebelum mengunggah konten atau berkomentar di media sosial.
Ditanya terkait konten viral, Rut mengaku mengapresiasi asal kontennya positif dan disajikan dengan sopan, tanpa menyinggung SARA dan hal-hal yang menyinggung perasaan orang lain.
Sebagai bagian dari komunitas Jaringan Pegiat Literasi Digital (Japelidi), Rut merasa penting untuk ambil bagian melakukan edukasi kepada masyarakat terkait Literasi Digital.
Selain Rut, para pembicara yang akan hadir dalam webinar tersebut adalah Dr. (Cand) E. Rizky Wulandari, S.Sos., M.I.Kom., dan Mia Marcellina, S.Pd.
Rizky akan membahas keamanan digital
dengan tema khusus: Bijak Bermedia Sosial, Jangan Asal Sebar di Internet. Dalam presentasinya, ia juga mengajak para peserta untuk melakukan Cek Fakta sebelum menyebarkan atau posting konten, dan masih banyak hal menarik yang ia akan bicarakan.
Sementara itu, Mia Marcellina, akan membahas Budaya Digital, dengan topik khusus: Menjadi masyarakat digital yang berbudaya Indonesia. Dalam konteks ini, ia akan bicara bagaimana membangun perilaku netizen yang sesuai pancasila, bebas berekspresi sesuai nilai-nilai luhut budaya Indonesia dan masih banyak lagi.
Kegiatan ini akan dipandu oleh Angga Andrias S.Pd., terbuka untuk umum dan gratis. Calon peserta cukup meng-klik link ini: https://s.id/registrasikotatomohon_2804 dan akan terhubung dengan form registrasi untuk mendapatkan token beserta link zoom yang akan menghubungkan mereka dengan ruang seminar.
Peserta yang beruntung, akan mendapatkan hadiah menarik berupa dompet digital. Semua peserta akan mendapatkan E-sertifikat. Khusus bagi mereka yang baru dalam mengikuti kegiatan seperti ini, tentu akan menjadi pengalaman berkesan bagaimana belajar, menambah pengetahuan tentang Literasi Digital. Makanya, bagi anda yang belum pernah mengikuti kegiatan yang dilaksanakan Kemenkominfo, ini adalah kesempatan yang baik untuk anda.
Untuk diketahui pada 2023 ini, Kominfo memfokuskan kegiatan Literasi Digital di wilayah Sulawesi dan sekitarnya. Sejak Februari tahun ini, pihak penyelenggara telah melaksanakan sedikitnya 13 kegiatan serupa dan memfokuskan kegiatan di beberapa kabupaten di Sulawesi Utara. Dan kali ini, penyelenggara menyasar komunitas-komunitas di Sulut.
Sejak 2021, Kominfo telah melaksanakan kegiatan Literasi Digital kepada 14.641.097 orang. Pada tahun 2022 juga menargetkan 5.500.000 orang. Kominfo menargetkan kegiatan ini bisa menyasar 50 juta orang penduduk Indonesia pada tahun 2024.
Karena itu, dibutuhkan penyelenggaraan Kegiatan literasi digital yang massif di seluruh wilayah Indonesia. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun wawasan dan pengetahuan terkait Literasi Digital dalam bentuk Seminar dan Diskusi secara online dengan target penduduk di wilayah tersebut, khususnya di segmen Komunitas.*