MAROS,SULAWESION.COM- Bupati Maros, AS Chaidir Syam, memberikan penghargaan kepada Perpustakaan Desa yang telah menunjukkan komitmen dalam melaksanakan Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial (TPBIS). Acara pemberian penghargaan digelar di Perpustakaan Ibu dan Anak Kabupaten Maros pada Senin (4/12/2023).
Penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Maros melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan atas upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui Literasi Perpustakaan Desa yang telah mengimplementasikan TPBIS.
Amaluddin A, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, menjelaskan bahwa dari 103 Desa dan kelurahan di Kabupaten Maros, hanya 32 Perpustakaan Desa yang telah mengimplementasikan TPBIS, dan dari jumlah tersebut, hanya 9 Desa yang secara aktif melaksanakan program tersebut.
“Kedepannya, sesuai arahan Pak Bupati, Pemkab Maros akan mengevaluasi pemberian penghargaan untuk perpustakaan Desa yang telah berkomitmen menjalankan TPBIS,” ungkap Amaluddin.
TPBIS, sebagai salah satu program prioritas nasional, bertujuan memperkuat peran dan fungsi perpustakaan melalui peningkatan kualitas layanan perpustakaan. Amaluddin juga menyebut empat faktor penyebab kemiskinan, yaitu kurangnya penguasaan ilmu pengetahuan, minimnya kreativitas dan inovasi, akses terhadap permodalan yang kurang, dan budaya malas di masyarakat.
Penghargaan tahunan yang diberikan oleh Bupati didasarkan pada penilaian input dari 32 Perpustakaan Desa berbasis Inklusi Sosial pada aplikasi Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang terintegrasi langsung ke Perpustakaan Nasional.
“Tiga Perpustakaan Desa yang melaksanakan program TPBIS meraih penghargaan, yaitu Perpustakaan Desa Pajukkukang, Perpustakaan Desa Bontolempangan, dan Perpustakaan Desa Salenrang,” jelas Amaluddin.
Dalam sambutannya, Bupati AS Chaidir Syam mengapresiasi kehadiran para kepala desa dalam acara tersebut. Ia menegaskan bahwa perpustakaan desa bukan hanya tempat memajang buku, tetapi juga tempat berkegiatan yang harus diisi dengan kegiatan literasi.
“Kepala desa yang menganggarkan alokasi anggarannya untuk membangun SDM menunjukkan kepemimpinan yang baik. Membangun SDM berarti merawat masa depan yang dicintai,” ujar Chaidir.
Chaidir juga mengumumkan rencana untuk menambah bantuan buku kepada desa yang memiliki perpustakaan, dengan penghargaan lebih lanjut bagi perpustakaan TPBIS yang semakin berkembang. Namun, ia menekankan bahwa tujuan utama perpustakaan di desa adalah untuk mencerdaskan dan meningkatkan budaya literasi bagi anak-anak.
“Tolong input kegiatan agar terlihat, harapan saya tahun depan saya akan keliling seluruh desa dan melihat kondisi perpustakaan desanya. Aplikasi perpusnas akan memudahkan masyarakat dalam mencari buku secara digital,” pungkasnya.