Cerita Warga Mallawa Maros, Gunakan Kincir Air Sebagai Pembangkit Listrik Hingga Lewati Jalan Setapak Sejauh 4 Kilometer

Andri dan Nurlina sepasang suami istri merupakan warga dusun Gattareng desa Gattareng Matinggin, Kecamatan Mallawa, Maros usai melihat kampung halamannya mendapatkan akses jalan yang memadai (Foto : Indra Sadli Pratama).

MAROS,SULAWESION– Usai merintis jalan sepanjang 4.150 meter, Tentara Manunggal Membangun Desa (TMDD) Ke-116 menyisahkan kisah tersendiri bagi warga desa Gattareng Matinggi, Kecamatan Mallawa, Sulawesi Selatan.

Didampingi suaminya Andri, Nurlina sang istri mengungkapkan rasa terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam pembangunan jalan yang berada di kampungnya.

Bacaan Lainnya

“Bersyukur alhamdulillah ada tim semua disini berterima kasih sekali sudah membangun jalan kami, kami sangat terharu sebagai warga disini (Dusun Gattareng),” katanya sembari mengusap air matanya saat penutupan TMMD Ke-116, Jum’at (9/6/2023).

Nurlina mengaku, sudah puluhan tahun hidup dan tinggal di dusun Gattareng desa Gattareng Matinggi terpaksa melewati jalan setapak yang tidak layak.

Personil TMMD Ke-116 saat melakukan pengerjaan jalan.

“Sudah puluhan tahun hidup disini kita semua terpaksa berjalan kaki selama 3 sampai 4 jam lamanya melawati jalan setapak. Itu kami berjalan kalau mau ke pasar untuk menuju dusun seberang yang jalannya sudah bagus atau layak,” ujarnya.

Selain itu, warga dusun Gattareng juga kesulitan mendapatkan akses ketika ada warga sekitar yang sakit.

“Biasa kalau ada orang yang sakit kita terpaksa ditandu pake sarung dan bambu dibawa ke puskesmas,” ungkapnya.

Tak hanya sampai disitu, Nurlina juga bercerita sulitnya listrik bagi kebutuhan sehari-hari. Ia hanya memanfaatkan kincir air sebagai sumber listrik.

“Sulitnya disini selain jalan itu soal listrik, karena kami hanya menggunakan kincir air, itupun kincirnya kadang bagus kadang tidak karena kincirnya tidak sanggup lagi,” keluhnya.

Nurlina bersama Suaminya Andri mewakili warga sekitar berharap, setelah perintisan jalan, pemerintah segera melengkapi fasilitas penunjang lainnya seperti listrik dan pengecoran jalan atau betonisasi.

“Selesai perintisan, ada pengecoran, listrik. Sekali lagi kami berterima kasih banyak dan seluruh tim. Mudah-mudahan kedepan ada lagi bantuan untuk kami,” harapnya.

Isak tangis juga tak terbendung ketika Nurlina bersama suaminya Andri melihat kendaraan roda empat sampai di kampungnya. Mimpi Nurlina diwujudkan dengan adanya pengerjaan jalan yang memadai .

“Alhamdulillah sekali mobil dan motor sudah sampai didesa kami, saya sangat terharu sekali” tukasnya.

Sementara itu, pada saat penutupan TMMD Ke-116, Dandim 1422/Maros Letkol Inf Muhammad Hujairin mengatakan, pada program TMMD Ke-116 kali ini, pihak stakeholder pemerintah Kabupaten Maros bersama TNI telah menyelesaikan pembangunan fisik rintisan jalan serta kegiatan non fisik yang dilakukan seperti rehab rumah ibadah, penyuluhan pertanian, penyuluhan hukum, serta bakti sosial.

Perintisan jalan ini juga menelan anggaran sebanyak 1,5 miliar dan diharapkan dapat memudahkan masyarakat dalam meningkatkan perekonomian dari hasil bumi serta menumbuhkan semangat untuk menempuh pendidikan serta akses kesehatan yang memadai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *