Compost Day, Pemkab Maros Libatkan Pelajar dalam Pembiasaan Membuang Sampah

MAROS,SULAWESION.COM— Dalam rangka Hari Sampah Nasional, Pemerintah Kabupaten Maros menggelar Gerakan Nasional Compost Day-Kompos Satu Negeri sekaligus meresmikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berada di Kecamatan Turikale kabupaten Maros.

Kegiatan ini ditandai dengan pencanangan hari kompos (Compost Day) untuk regional Pulau Sulawesi dan Maluku yang dipusatkan dikabupaten Maros.

Bacaan Lainnya

Bupati Maros Chaidir Syam mengatakan, gerakan Nasional compost day ini melibatkan seluruh siswa tingkat SD dan SMP se-kabupaten Maros.

“Kegiatan ini kita gelar selama 2 hari, kemarin dan hari ini. Karena ini terkait dengan pembiasaan membuang sampah di tempatnya, maka Pemkab Maros melibatkan sekitar 94 sekolah tingkat SD dan SMP,” jelasnya.

Dia menuturkan, dalam pengolahan sampah menjadi kompos ini, para siswa diajarkan mengolah sampah organik sebanyak 13kg. Para siswa ini dibantu oleh guru dan tenaga pendidik lainnya.

” Dari jumlah tersebut, siswa berhasil mengumpulkan sekitar, 1.270 Kg sampah organik yang akan dikelolah menjadi kompos,” ujarnya.

Pengomposan sampah kata Ketua PMI Kabupaten Maros ini, bisa mengurangi sampah yg sampai ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Chaidir mengungkapkan, permasalahan sampah merupakan salah satu permasalahan yang hampir seluruh pemerintahan menghadapinya. Di kabupaten Maros sendiri kata dia, pengelolaan sampah berkisar 180 ton/hari.

“Sementara yang masuk ke TPA itu sekitar 50-60 ton/hari. Selebihnya diharapkan bisa dikelola di bank sampah yang ada di kecamatan masing-masing,” terangnya.

Untuk pengelolaan sampah lebih baik kata Chaidir, pihaknya telah melakukan perluasan TPA di tahun 2022 lalu. Pemda bahkan menambah luasan TPA sekira 1,2 hektar are.

“Kita sudah melakukan perluasan TPA di tahun 2022 seluas 1,2 Hektar. Dan tahun ini tetap akan kita lakukan pembangunan dan perbaikan lanjutan TPA,” ujarnya.

Terkait produksi sampah terbanyak di kabupaten Maros, mantan Ketua DPRD Kabupaten Maros ini merinci, Kecamatan Turikale yang terbanyak. Bahkan jumlahnya bisa mencapai 30 ton perhari.

“Selain Kecamatan Turikale, kecamatan Marusu dan Mandai merupakan kecamatan yang memliki produksi sampah cukup besar,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *