MAROS, SULAWESION.COM— Sekolah Pesantren Darul Istiqamah (SPIDI) Kabupaten Maros, berhasil menjadi juara pada Festival Ekonomi Syariah 2022 yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) beberapa waktu lalu.
Kegiatan tersebut dilaksanakan pada saat Penyerahan Apresiasi Pesantren Unggulan dalam rangka Festival Ekonomi Syariah 2022 di auditorium SPIDI Maros, Kecamatan Turikale Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Senin (28/11/2022).
Atas prestasi tersebut, Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi selatan (Sulsel) menyerahkan penghargaan kepada Pesantren Darul Istiqamah sebagai pesantren mandiri.
Penyerahan apresiasi tersebut dilaksanakan di Aula Pesantren Darul Istiqamah di Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, Senin,(28/11/22).
Kepada media, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulsel Causa Iman Kirana mengatakan, Pesantren Darul Istiqamah mendapatkan juara II setelah bersaing dengan para peserta lain, dari 18 Provinsi tersebar di Kawasan Timur Indonesia.
Menurutnya, pemberian apresiasi ini atas keberhasilan Pesantren Darul Istiqamah menjadi Pesantren unggul di Kawasan Indonesia Timur dalam Festival Ekonomi Syariah 2022.
“Hari ini kegiatan kami kita memberikan apresiasi Bank Indonesia atas keberhasilan pesantren Darul istiqamah ini menjadi pesantren unggul di kawasan Indonesia Timur, dimana kita bersaing dengan 18 provinsi kawasan timur Indonesia dalam rangka Indonesia syariah festival,” jelasnya.
Causa Iman mengatakan setelah dirinya meninjau langsung lokasi pesantren dan berbincang bersama para pengurus, ia melihat pesantren Darul Istiqamah kaya akan potensi.
“Kami telah meninjau dan berbincang bersama dengan pengurus ternyata potensinya memang tidak hanya di edukasi tetapi ada juga di ekonomi dan bahkan nanti juga bisa di pengembangan sosial juga, inikan potensi yang luar biasa dari pesantren di sulsel ini,” katanya.
Dirinya pun menyebut akan mensupport dan membangun kolaborasi untuk menjadikan pesantren Darul Istiqamah kedepan menjadi percontohan di Kawasan Timur Indonesia.
“Tentunya kita akan terus support dan juga akan berkolaborasi bagaimna nanti menjadikan pesantren ini menjadi percontohan barangkali tidak hanya di kawasan Indonesia Timur, harapan kami bisa se-Indonesia gitu. Karena potensi itu ada tinggal bagaimna nanti kita mengelolanya,” sebutnya.
Dirinya mengatakan ada banyak aspek yang mendukung dimiliki Pesantren Darussalam Istiqamah Maros, seperti lokasi yang strategis dari Bandara, dekat dengan Ibu Kota Provinsi serta memiliki manajemen pesantren yang luar biasa.
“Ada banyak aspek yang mendukung seperti lokasi yang dekat bandara, lokasi dekat ibu kota provinsi, kemudian lahan yang tertata yang terpenting lagi komitmen serta manajemen dari pada pesantren yang sangat luar biasa, kita berikan apresiasi dalam bentuk dana sejumlah 100 juta,” ujar Causa Iman.
Sementara itu Dewan Pembina Pesantren Darul Istiqamah, Muzayyin Arif menjelaskan, apresiasi ini merupakan kabar gembira bagi seluruh sivitas Pesantren Darul Istiqamah ditengah upaya mengembangkan pesantren tersebut menjadi Pesantren mandiri.
“Ini menjadi kabar gembira bagi seluruh sivitas pesantren Darul Istiqamah ditengah upaya kami untuk mengembangkan pesantren ini menjadi pesantren mandiri yang bisa di contoh bagi pesantren2 lain. Tentu ini menjadi stimulus apa yang disampaikan oleh bank Indonesia sebagai apresiasi terhadap pengembangan dan pemberdayaan ekonomi di pesantren ini,” ucapnya.
Lebih lanjut disampaikannya dengan adanya apresiasi dari Bank Indonesia ini sivitas Pesantren Darul Istiqamah akan bekontribusi lebih maksimal didalam mendorong perekonomian masyarakat lebih baik lagi.
“Ini menjadi stimulus untuk memacu kinererja sivitas pesantren ini, agar bisa berkontribusi lebih maksimal lebih produktif didalam mendorong perekonomian lebih baik didalam warga pesantren maupun juga masyarakat sekitar,” ujarnya.
Muzayyin juga menambahkan orientasi yang dimiliki Pesantren Darul Istiqamah bukan hanya orientasi sebatas internal pesantren. ekonomi yang dimiliki bukan pelengkap pendidikan, tetapi menjadi bagian dari gerakan pesantren untuk masyarakat.
“Orientasi kami sebenarnya itu bukan orientasi ke internal pesantren, ekonomi ini bukan pelengkap pendidikan dia menjadi bagian dari gerakan pengembangan pesantren untuk masyarakat, karena itu beberapa unit bisnis disini itu konsumennya dari luar, seperti misalnya pengembangan perikanan, kita jual keluar begitu juga dengan sarana olahraga yang dibeberapa pondok menjadi bagian dari fasilitas pendidikan ini sekarang kita buka untuk menjadi bagian layanan kita kepada masyarakat,” tutupnya.