Menteri Perhubungan RI Soft Launching Pengoperasian Kereta Api Sulsel Maros – Pangkep

MAROS, SULAWESION.COM— Balai Perkeretaapian Sulawesi Selatan (BPKSS) menggelar Soft Launching pengoperasian terbatas Kereta Api (KA) jalur kereta api Pangkajene Kepulauan (Pangkep)-Maros digelar Jumat, (2/12/2022) di Balai Depo Kereta Api Sulsel Kecamatan Maros Baru, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Dalam soft launching ini merupakan masuk kedalam bagian proyek pembangunan rel Kereta Api Makassar – Parepare.

Bacaan Lainnya

Pengoperasian terbatas Kereta Api ini dihadiri langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, Wakil Ketua Komisi V DPR RI Andi Iwan Aras dan Anggota Komisi V DPR RI Muhammad Aras, Bupati Maros Chaidir Syam, Bupati, Pangkajene Kepulauan Muhammad Yusran Lalogau, Wakapolda Sulsel Brigjen Chuzaini Patoppoi, Plt Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal, Kepala Balai Teknik Kereta Api Sulawesi Selatan Amanna Gappa, serta para pengamat transportasi dan Forkopimda.

“Hari ini adalah hari yang bersejarah karena cita-cita kita mempunyai kereta api di Sulawesi dapat terwujud, sesuai dengan paradigma pembangunan Indonesia sentris yang tidak terpusat di Jawa,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Ia mengatakan Mei 2023 mendatang akan dilakukan Grand Launching pengoperasian Kereta Api.

“Diharapkan saat Grand Launching akan dihadiri oleh Bapak Presiden Joko Widodo,” katanya.

Sebelumnya, pada bulan Oktober 2022, telah dioperasikan secara terbatas jalur kereta api dari Stasiun Garongkong hingga Stasiun Mangilu sepanjang 66 Km yang melewati 7 (tujuh) stasiun. Jalur ini dilayani kereta wisata dan sudah bisa digunakan masyarakat secara terbatas.

Dalam tinjauannya hari ini, Budi menjajal jalur tersebut menggunakan kereta wisata dari Stasiun Maros ke Stasiun Pangkajene dan Stasiun Rammang Rammang.

Upaya soft launching ini kata dia, dilakukan untuk mengenalkan kereta api ini kepada masyarakat Sulawesi Selatan dan sekitarnya.

“Kita lakukan bertahap dan tiketnya digratiskan sampai Desember 2022. Hal ini dilakukan agar masyarakat semakin percaya untuk menggunakan KA Trans Sulawesi dan dapat mengunjungi sejumlah objek wisata yang berada di sekitar stasiun yang dilewati. Seperti objek wisata Rammang Rammang,” jelasnya.

Dia menjelaskan kalau bulan Februari 2023 akan disediakan angkutan bus dengan Skema Buy The Service dari Stasiun Rammang Rammang ke Stasiun Maros menuju Bandara Sultan Hasanuddin sebagai sarana integrasi antar moda, sekaligus akses untuk berkeliling tempat wisata sebagai angkutan dari dan ke stasiun.

Selanjutnya, pada Maret 2023 akan beroperasi kereta api penumpang perintis dan kereta api barang Stasiun Maros- Stasiun Garongkong sepanjang 80 Km dan Tonasa -Garongkong sepanjang 66 km yang ditargetkan pada bulan Maret 2023.

Dimana pada Bulan Mei 2023, akan menambah panjang jalur yang beroperasi yaitu mulai Stasiun Mandai-Stasiun Garongkong sepanjang 84 km melalui 10 Stasiun.

Sebelum dilakukan uji coba pengoperasian telah dilakukan serangkaian uji coba seperti: safety assessment, sertifikasi, dan uji coba operasi, untuk memastikan terpenuhinya aspek keselamatan. Selain itu, selama masa uji coba dimanfaatkan untuk mengoptimalkan kecepatan kereta api dan waktu tunggu kedatangan antar kereta (headway) yang lebih singkat.

Jalur kereta api Makassar-Parepare memiliki panjang total 142 Km, merupakan bagian dari rencana pembangunan kereta api Trans Sulawesi yang menghubungkan seluruh provinsi di Pulau Sulawesi.

Proyek pembangunan kereta Makassar-Parepare dibangun mulai tahun 2015, menggunakan sejumlah instrumen pembiayaan yakni APBN, APBD, pendanaan kreatif non APBN (KPBU, LMAN, SBSN).

Proyek KA ini melayani konektivitas padai 5 wilayah Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Maros, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan, Kabupaten Barru, Kota Makassar, dan Kota Parepare.

Selain untuk mendukung mobilitas pergerakan manusia, jalur kereta api Makassar-Parepare juga akan mendukung kelancaran distribusi logistik karena melewati beberapa pelabuhan dan kawasan industri semen yang ada di Sulsel.

Stasiun yang dilewati antara Stasiun Maros dan Mangilu yang memiliki sejumlah objek wisata. Diantaranya Wisata Alam Anjungan Sumpang Binangae dan Wisata Alam Pantai Ujung Batee dekat Stasiun Barru, Wisata Alam Pantai Laguna dan Wisata Alam Pantai Laona yang dekat Stasiun Tanete Rilau.

Kemudian terdapat Wisata Alam Sorongan dekat Stasiun Mandele ada Wisata Alam Telaga Biru Segari dekat Stasiun Ma’rang;  dan  Wisata Mangrove Dewi Biringkassi dekat Stasiun Labakkang Wisata, dan Ramang Ramang yang berada di dekat Stasiun Ramang Ramang.(*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *