MAROS,SULAWESION.COM- PT Angkasa Pura I (AP1) menggelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) Dirgantara Raharja ke-113 di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Latihan ini, yang dilaksanakan pada Kamis (30/11/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk menguji kemampuan dan kesigapan personel operasional bandara dalam menghadapi situasi darurat.
Dalam latihan PKD berskala penuh tersebut, seluruh personel operasional bandara diuji dalam koordinasi, komunikasi, dan komando antar unit dan instansi komunitas bandara. Tujuan utama adalah memastikan bahwa dokumen yang berlaku, termasuk Airport Emergency Plan (AEP), Airport Security Program (ASP), dan Standard Operating Procedure (SOP) lainnya, teruji dengan baik ketika terjadi keadaan darurat di bandara.
“Aspek keselamatan dan keamanan merupakan prioritas utama dalam bisnis kebandaraan karena berkaitan langsung dengan keselamatan jiwa manusia,” ujar Direktur Operasi AP1, MMA Indah Preastuty.
Menurut Indah, latihan PKD di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin mencakup tiga jenis simulasi utama uaitu, Aircraft Accident Exercise, Security Exercise, dan Fire Building Exercise.
Pada Aircraft Accident Exercise, personel diuji dalam penanganan insiden simulasi kecelakaan pesawat. Simulasi ini mensimulasikan kejadian maskapai penerbangan Malino Air dengan pesawat tipe Airbus 330-900 yang mengalami crash saat melakukan pendaratan di bandara. Kondisi darurat tersebut disebabkan oleh terpaan angin ekstrim dan masalah pada mesin pesawat.
Security Exercise mensimulasikan penanganan dua jenis gangguan keamanan, yaitu huru hara pendemo dan penyanderaan dengan serangan bersenjata.
Sementara itu, Fire Building Exercise mensimulasikan kebakaran di area gate 12 terminal bandara akibat korsleting listrik dari panel air handling unit (AHU).
Tidak hanya melibatkan personel internal AP1, tetapi latihan PKD ke-113 juga melibatkan personel dari sejumlah instansi stakeholder terkait, termasuk Perum LPPNPI (AirNav Indonesia) Makassar, TNI, Kepolisian, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP), Basarnas, rumah sakit sekitar bandara, serta maskapai penerbangan. Secara total, sekitar 862 personel dari AP1 dan instansi stakeholder terlibat dalam latihan ini.
“AP1 berkomitmen untuk terus mengasah dan meningkatkan kualitas serta kemampuan personel dalam menghadapi setiap risiko, ancaman, serta gangguan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta untuk dapat melakukan pertolongan dan evakuasi dalam keadaan darurat.”
Sementara itu, General Manager Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Taochid Purnomo Hadi, mengatakan, semua simulasi dirancang sedemikian rupa mendekati kondisi nyata. Meskipun demikian, kegiatan ini telah dipersiapkan sehingga tidak menganggu operasional penerbangan dan pelayanan pengguna jasa bandara.(*)