Buka Mukerda GPdI Sulut, Olly Dondokambey: Sikap Politik Gereja Penting untuk Kehidupan Bernegara

Pembukaan Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Sekolah Alkitab Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (11/9/2023) pagi. (Foto: DKIPS)
Pembukaan Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) di Sekolah Alkitab Langowan, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Senin (11/9/2023) pagi. (Foto: DKIPS)

MINAHASA, SULAWESION.COM – Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Sulawesi Utara (Sulut) rumuskan strategi yang efektif dalam menyebarkan pesan kasih kehadiran Tuhan sekaligus mengevaluasi capaian dan menetapkan tujuan baru.

“Saya atas nama Pemprov Sulut mengucapkan selamat melaksanakan Mukerda kepada seluruh peserta dan warga GPdI Sulut,” ucap Gubernur Sulut Olly Dondokambey SE saat membuka Mukerda GPdI di Sekolah Alkitab Langowan, Kabupaten Minahasa, Senin (11/9/2023) pagi.

Kegiatan melatih gembala-gembala muda sehingga lebih banyak para pelayan Tuhan di tengah masyarakat di tengah kondisi dan tantangan begitu kompleks dan di tengah keluarga.

Olly menginformasikan situasi keluarga di Sulut paling banyak sampai di pengadilan, banyak kasus terjadi pelecehan terhadap anak.

“Ini catatan yang ada di Pemprov Sulut. Ini menjadi tugas kita sebagai pelayan gereja dan masyarakat juga sebagai pimpinan pemerintah bagaimana hal ini tidak terus berkembang di tengah masyarakat Sulut yang begitu ramah yang selalu mendapatkan provinsi dan kota toleransi,” jelas Olly.

“Saya kira di Mukerda menjadi satu pokok pembahasan untuk merekomendasi langka-langka apa yang harus kita lakukan untuk menghadapi tantangan ini,” sambung Olly.

Menurut Olly GPdI salah satu jemaat terbesar di Sulut sehingga pemerintah mengharapkan dukungan di dalam kegiatan kehidupan sosial di masyarakat.

“Kita sudah melakukan sosialisasi pertumbuhan ekonomi di Sulut sehingga terus mengalami kenaikan, kemiskinan turun, kesenjangan antara kaya miskin semakin merapat. Tapi masalah sosial semakin banyak, ini menjadi tantangan karena ini tugas tanggung jawab kita bersama bukan cuma pemerintah,” terang Olly.

Ayah dari Pnt Rio Dondokambey tersebut menekankan pada Mukerda ini kesempatan untuk merenungkan kembali peran sebagai jemaat dan warga Sulut, bersatu bekerja sama dan menjalankan tugas dalam mengabdi kepada Tuhan dan masyarakat.

“Kita harus setia pada nilai-nilai iman kita dan sambil terbuka untuk dialog dan berkolaborasi kepada semua pihak untuk kepentingan bersama,” tuturnya.

Apalagi menjelang tahun Pemilu 2024, Olly berharap dalam pesta demokrasi keterlibatan warga Sulut harus aktif ikut berpartisipasi menyukseskan agenda besar nasional tersebut.

“Tugas kita mengusung orang-orang baik supaya menduduki jabatan nanti menurut kita orang tepat sebagai pemimpin negara, pemimpin daerah dan legislatif,” harapnya.

“Kita harus terlibat dalam memilih orang yang memimpin karena kalau kita salah mendukung dan memilih akan berakibat fatal ke depan, gereja tidak boleh berpolitik, tapi sikap politik gereja sangat penting bagi kita untuk kehidupan bernegara di republik tercinta ini,” tutupnya.

Diketahui di akhir sambutan, Olly memberikan bantuan uang tunai sebesar Rp135 juta kepada panitia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *