MINSEL, SULAWESION.COM – Setelah sekian lama menanti dan menunggu, tempat hunian tetap (huntap) bagi korban bencana alam dialami oleh masyarakat yang ada di Amurang kabupaten Minahasa Selatan pada bulan Juni 2022 lalu, kini harapan untuk mendapatkan bantuan rumah huntap, sudah mulai dibangun.
Setelah mengalami bencana, puluhan bahkan ratusan kepala keluarga, baik rumah terdampak langsung, maupun rumah yang masuk zona merah, di ungsikan dan dibuatkan rumah hunian sementara (Huntara) oleh Pemkab Minsel, melalui dana bantuan pemerintah pusat, maupun pemerintah provinsi.
Pada Jumat (03/2/2023), Pemkab Minsel, melalui Bupati Franky Donny Wongkar (FDW) didampingi Wabup Pdt Petra Yanni Rembang, melaksanakan peletakan batu pertama pembangunan huntap untuk masyarakat terdampak bencana alam pantai Amurang.
Terkonfirmasi, dengan memakai tekhnologi rumah instan yang tahan gempa, dengan anggaran Rp16. 991.157.000, akan membangun 81 unit rumah hunian sementara tahap pertama dari 114 Huntap yang direncanakan, dengan anggaran yang diambil dari APBD.
Kepala balai pelaksanaan penyediaan perumahan Sulawesi satu Ir. Reky Lahope, mengatakan, relokasi pasca bencana pantai Amurang ini, melalui kolaborasi keterpaduan program Direktorat Jendral SDA, Direktorat Jendral Cipta karya dan Direktorat Jendral Perumahan.
Dalam sambutannya, Bupati FDW mengatakan Minsel salah satu daerah yang mendapat program pembangunan huntap dari sekian banyak kabupaten/kota yang mengajukan permohonan.
“Pembangunan hutap ini terealisasi lewat sinergitas antara Pemerintah tingkat bawah, Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten serta Propinsi sehingga boleh direspon cepat oleh Pemerintah Pusat,” kata Bupati FDW.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kapolres Minsel, AKBP. C. Bambang Harleyanto, SIK, Pdt Ivana Moniung Sth, Ir, Stenly Tangkere ST, Kepala satuan kerja penyediaan perumahan Sulut, ibu Lanny Mamudi ST, MT, PPK Rusun Rumah Khusus, Gafar, Dirut PT Sagita Utama Lestari. ***